SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Pengembangan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Mojorejo, Bendosari dengan menambah 20 sambungan baru aliran gas metan ke rumah warga diperkirakan akan dimulai September mendatang. Sampai akhir 2017 ditargetkan sudah ada 40 sambungan terpasang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Djoko Sutarto, Jumat (25/08/2017) mengatakan, persiapan terus dilakukan dalam menjalankan program penambahan 20 sambungan baru pemanfaatan gas metan TPA Mojorejo untuk warga. Salah satunya yakni berkaitan dengan sasaran dan sistem penyambungan.
Untuk sasaran DLH Sukoharjo akan memberikan sambungan baru kepada warga yang tinggal disekitar TPA Mojorejo, Bendosari. Mereka disasaran karena berada dilingkungan terdekat demi kemudahan penyambungan.
“Pemkab Sukoharjo sejak satu tahun lalu sudah menjalankan program pemanfaatan gas metan yang dihasilkan di TPA Mojorejo untuk warga. Gas metan bisa dipakai warga untuk memasak,†ujar Djoko Sutarto.
Pengerjaan sendiri direncanakan akan dijalankan pada September mendatang. Untuk pengerjaan pertama yakni dengan pembuatan sambungan baru menggunakan pipa paralon dari TPA Mojorejo ke rumah warga.
“Sampai akhir 2017 kami menarget total sudah ada 40 sambungan ke rumah warga untuk memanfaatan gas metan. Rinciannya tahun 2016 ada 20 sambungan dan tahun 2017 direncanakan tambah 20 sambungan,†lanjutnya.
Secara teknis Djoko Sutarto mengatakan, dalam pengelolaan di TPA Mojorejo, Bendosari petugas melakukan pengurukan sampah dengan menggunakan tanah. Selanjutnya sampah diolah dengan maksud menghasilkan gas. Gas itu kemudian ditangkap menggunakan alat dan dialirkan melalui pipa paralon. Pipa paralon ini kemudian dialirkan ke rumah warga.
“Pada tahun 2017 ini Pemkab Sukoharjo juga berencana membangun satu lagi kolam lindi sebagai tampungan air. Tahun 2016 lalu juga sudah ada satu kolam lindi,†lanjutnya.