SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Kebutuhan gas elpiji 3 kilogram di Sukoharjo berangsur normal. Sebab pasokan sekarang bertambah 4 persen dari kebutuhan lokal 28 ribu tabung per hari. Usai penambahan petugas masih melakukan pemantauan untuk memastikan distribusi lancar dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo Sutarmo, Senin (14/8/2017) mengatakan, surat mengirim surat baik ke Hiswanamiga dan PT Pertamina untuk mencari solusi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram. Jawaban sudah diberikan dengan memberikan tambahan kuota sebesar 4 persen dalam distribusi setiap hari.
Apabila sebelumnya kiriman gas elpiji 3 kilogram ke Sukoharjo sebanyak 28 ribu tabung per hari maka sekarang naik 4 persen. Kenaikan sudah terjadi sejak beberapa hari dan terlihat pengaruhnya.
“Setelah ada tambahan pasokan kami lihat kondisi di Sukoharjo berangsur normal setelah sebelumnya terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram,†ujar Sutarmo.
Kondisi diakui Sutarmo belum normal 100 persen seperti sebelumnya karena masih bertahap. Diharapkan kelangkaan sudah tidak terjadi setelah ada tambahan pasokan.
“Kalau memang diperlukan kami akan meminta tambahan pasokan lagi ke PT Pertamina agar kondisi di Sukoharjo normal dan tidak ada kelangkaan,†lanjutnya.
Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo sudah melakukan pemantauan langsung kesejumlah wilayah. Hasilnya tambahan pasokan sudah diterima baik di agen, pangkalan dan pengcer. Dengan demikian maka mereka dipastikan sudah menerima barang lebih banyak dibanding biasanya.
Tambahan pasokan ditekankan oleh petugas harus dipergunakan untuk masyarakat di Sukoharjo. Gas elpiji 3 kilogram sudah memiliki ciri atau identitas sendiri dilihat dari segel tabung warna hijau milik Sukoharjo. Apabila segel hijau tersebut beredar di luar Sukoharjo maka ada kemungkinan terjadi kebocoran. (Mam)
