SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Kabupaten Sukoharjo kali kedua secara beruntun sejak 2016 dan 2017 mendapatkan penghargaan Adipura. Keberhasilan tersebut salah satunya yakni berkaitan dengan program pemanfaatan gas metan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Mojorejo, Bendosari.
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengatakan, keberhasilan mendapatkan penghargaan Adipura secara beruntut dalam dua tahun terakhir sangat membanggakan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras semua pihak baik dari petugas maupun masyarakat umum.
Untuk mendapatakan penghargaan Adipura butuh kerja keras karena Kabupaten Sukoharjo sudah menunggu sejak lebih dari 20 tahun. Keberhasilan mendapatkan penghargaan Adipura di 2016 kemarin menjadi cambuk untuk bisa kembali mengulangi sukses di 2017.
“Kerja keras semua pihak baik petugas maupun masyarakat menghasilkan sebuah penghargaan Adipura secara beruntut dalam dua tahun sangat membanggakan,†ujar Wardoyo Wijaya kepada KRJOGJA.com, Jumat (04/08/2017).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Djoko Sutarto mengatakan, program Adipura bertujuan untuk mewujudkan kota atau kabupaten yang bersih, teduh, sehat dan berkelanjutan dengan menerapkan prinsip tata kepemerintahan yan baik. Melalui program Adipura pemerintah daerah diharapkan mampu mendorong penyelesaian berbagai isu lingkungan hidup.
“Kabupaten Sukoharjo berhasil mendapatkan penghargaan Adipura salah satunya karena berhasil dalam pengelolaan TPA Mojorejo dengan memanfaatkan gas metan untuk kepentingan masyarakat,†ujarnya.
Pengelolaan TPA Mojorejo dinilai tim penilai dari pemerintah sangat tinggi. Sebab sampah tidak lagi menjadi biang masalah pencemaran lingkungan namun sudah bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dengan cara memanfaatkan gas metan.
Hasil dari gas metan di TPA Mojorejo disalurkan menggunakan pipa paralon ke sejumlah tempat baik rumah warga, sekolah dan perkantoran dinas disekelilingnya. Pemanfaatan tersebut membuat hemat dan ramah lingkungan.
