Sampah, Emas Terpendam Sukoharjo

Photo Author
- Minggu, 11 Juni 2017 | 22:10 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Sampah, ya barang buangan yang menjadi masalah kini justru jadi incaran. Perjuangan kerja keras pengelolaan sampah modern sekarang menjadi sesuatu kebangaan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo. Dampaknya tidak hanya merebut penghargaan dan kesejahteraan, namun juga membangkitkan kecintaan menjaga kebersihan lingkungan.

Perjalanan panjang pengelolaan sampah diawali Pemkab Sukoharjo pada sekitar Tahun 2013/2014. Disaat itu muncul wacana pemanfaatan sampah yang begitu besar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo, di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari untuk diambil gas metan. Rencana tersebut akhirnya bisa direalisasikan pada Tahun 2015/2016 dan menjadi pertama di wilayah Solo Raya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sukoharjo Suraji, Minggu (11/6/2017) mengatakan, pengelolaan sampah modern dilakukan muncul juga karena rasa keprihatinan Pemkab Sukoharjo. Sampah yang jadi masalah dan dianggap sumber negatif diubah menjadi nilai positif.

“Sampah sekarang menjadi sumber energi terbarukan dengan diambil gas metan di TPA Mojorejo. Sampah jadi sumber penghasilan tambahan masyarakat dengan mengelola secara berkelompok. Sampah juga mengantarkan Kabupaten Sukoharjo mendapat penghargaan Adipura Kirana 2016 setelah menunggu 20 tahun dan kemungkinan dapat lagi Adipura Buana 2017,” ujar Suraji.

Volume sampah buangan masyarakat sendiri di Sukoharjo sangat besar hingga sekitar 1 - 2 ton per hari. Sampah apabila tidak dikelola dengan baik maka menimbulkan masalah.

Butuh waktu dan proses cukup panjang bisa memanfaatkan sampah di TPA Mojorejo untuk menghasilkan gas metan. Mulai dari perencanaan, studi banding, penganggaran hingga pada akhirnya dilakukan launching atau peluncuran gas metan untuk dipakai masyarakat September 2016 lalu.

Gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah dikelola secara modern dan dipakai untuk kepentingan umum. Gas metan tersebut dialirkan menggunakan pipa paralon ke sejumlah tempat. Mulai dari kantor pengelola, kantin, rumah warga dan sekolah dilingkungan TPA Mojorejo.

“Tahun 2016 lalu ada 20 sambungan pemanfaatan gas metan gratis untuk masyarakat. Sedangkan 2017 ini direncanakan dilakukan penambahan sekitar 50 sambungan,” lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X