Antisipasi Kebakaran Lahan, Tim Gabungan Sisir Wilayah Kering Dampak El Nino

Photo Author
- Rabu, 16 Agustus 2023 | 20:50 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi


krjogja.com - SUKOHARJO - Tim gabungan melakukan penyisiran wilayah dengan sasaran pembakaran sampah dan lahan kosong pada musim kemarau yang bersamaan dengan puncak fenomena alam El Nino atau peningkatan suhu udara. Petugas turun ke bawah memastikan tidak terjadi pelanggaran pembakaran sampah dan lahan kosong serta meninggalkan api masih menyala tanpa pengawasan sebagai bentuk antisipasi kebakaran. Sosialiasi juga telah dilakukan petugas sampai ke tingkat RT/RW.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Heru Indarjo, Rabu (16/8) mengatakan, Satpol PP Sukoharjo melalui Bidang Pemadam Kebakaran bersama tim gabungan baik dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, relawan, pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan serta petugas terkait lainnya sudah melakukan penyisiran wilayah dengan sasaran pembakaran sampah dan lahan kosong. Petugas diturunkan langsung memantau di lapangan untuk memastikan tidak ada pelanggaran pembakaran sampah dan lahan kosong ditengah musim kemarau atau puncak El Nino sekarang.

Pembakaran sampah dan lahan kosong ditengah puncak El Nino dikhawatirkan bisa memicu kejadian kebakaran. Api dengan mudah merembet karena kondisi lingkungan kering dan angin kencang. Kebakaran tersebut juga dipicu karena tidak adanya pengawasan dari warga disaat api masih menyala.

"Sebelumnya kami sudah melakukan sosialiasi terkait ancaman bahaya kebakaran disaat kemarau sekarang atau ditengah puncak El Nino pada masyarakat. Penekanannya agar warga tidak membakar sampah dan lahan kosong dan membiarkan api masih menyala tanpa pengawasan karena rawan kebakaran. Sekarang dilakukan pemantauan wilayah," ujarnya.

Satpol PP Sukoharjo melalui Bidang Pemadam Kebakaran sudah berkoordinasi dengan petugas dari tim gabungan terkait. Hal ini penting untuk saling berkomunikasi mengetahui kondisi wilayah.

"Petugas dari tim gabungan sudah bekerja keras turun memantau, memberikan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat," lanjutnya.

Heru menjelaskan, dalam pemantauan ditemukan masih ada beberapa warga yang membakar sampah dan rumput kering di lahan kosong. Namun demikian api sudah dipastikan padam dan tidak merembet ke tempat lain hingga menyebabkan kebakaran setelah ada sosialisasi dan edukasi dari petugas kepada masyarakat.

"Dibeberapa tempat petugas menemukan ada bekas sisa pembakaran sampah dan rumput kering di lahan kosong. Tapi api sudah dipastikan padam dan tidak terjadi kebakaran. Namun demikian warga tetap kami minta waspada terhadap potensi kebakaran ditengah kondisi fenomena alam El Nino," lanjutnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Margono, mengatakan, kejadian kebakaran mengalami peningkatan cukup signifikan saat musim kemarau seperti sekarang. Damkar Satpol PP Sukoharjo mencatat terhitung 1 Januari sampai dengan 24 Juli 2023 ada 73 kejadian kebakaran dibeberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo.

Angka kejadian kebakaran meningkat dibanding data 1 Januari sampai dengan 31 Mei 2023 lalu hanya ada 34 kejadian kebakaran. Artinya ada peningkatan 39 kejadian kebakaran dalam kurun waktu 1 Juni sampai 24 Juli 2023.

Peningkatan kejadian kebakaran ditegaskan Margono terjadi salah satunya karena faktor pengaruh musim kemarau dimana kondisi lingkungan menjadi kering. Kasus kebakaran terbanyak terjadi di lahan kosong, bangunan rumah dan tempat usaha.

Margono mengatakan, ada peningkatan kasus kebakaran di musim kemarau ini. Kebakaran terjadi baik di bangunan rumah tinggal, tempat usaha dan lahan kosong. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus kebakaran mengingat kondisi kering akibat cuaca panas.

Damkar Satpol PP Sukoharjo terkait kewaspadaan kasus kebakaran sudah melakukan koordinasi dengan camat dan pihak terkait. Selain itu juga berencana membuat surat edaran berisi imbauan kewaspadaan kerawanan kebakaran kepada camat yang nantinya bisa diteruskan sampai ke pemerintah desa dan kelurahan hingga RT dan RW.

Isi surat edaran tersebut menitikberatkan terkait bentuk kewaspadaan kebakaran ditengah musim kemarau. Salah satu bentuk kewaspadaan tersebut seperti tidak membakar sampah dan meninggalkan sumber api masih menyala tanpa pengawasan. Hal ini dikhawatirkan bisa memicu kasus kebakaran mengingat api dapat merembet ditengah kondisi lingkungan kering akibat cuaca panas. Api juga dapat dengan cepat membesar dampak angin kencang.

Kewaspadaan lain juga dilakukan dengan mengecek sumber api lain yang bisa memicu kebakaran seperti kompor dan tungku pembakaran serta oven kayu. Margono menegaskan, sumber api harus dipastikan sudah padam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X