Krjogja.com - Sukoharjo - Pemkab Sukoharjo sangat serius menghadapi puncak kedua peningkatan suhu udara dampak fenomena alam El Nino pada September ini. Bantuan air bersih terus dikirim setiap hari untuk memastikan kebutuhan warga terdampak kekeringan terpenuhi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Minggu (3/9) mengatakan, wilayah kekeringan terdampak musim kemarau di Kabupaten Sukoharjo terus meluas per 3 September 2023 total menjadi delapan desa. Pemkab Sukoharjo sangat serius menghadapi cuaca panas dampak puncak fenomena alam El Nino.
Baca Juga: Erick Thohir Resmi Buka Grassroot Football Festival, Minta Asprov Bina Atlet Muda
Puncak pertama El Nino sudah terlewati pada Agustus lalu. Sedangkan puncak kedua El Nino terjadi pada September ini. Suhu udara terus mengalami peningkatan dan berdampak pada kondisi kering wilayah. Akibatnya air sumur warga mengalami penurunan drastis.
Warga disejumlah wilayah bahkan sudah mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Warga terpaksa meminta bantuan kepada Pemkab Sukoharjo atau pihak terkait lainnya.
Menanggapi kondisi ini, Ariyanto Mulyatmojo menegaskan, Pemkab Sukoharjo siap sepenuhnya memberikan bantuan kepada warga terdampak kekeringan. Bantuan air bersih dikirim setiap hari di wilayah yang sudah terpetakan mengalami kekeringan.
Baca Juga: Anti Boncos! Trik Belanja Bulanan Agar Makin Hemat
BPBD Sukoharjo mencatat per 3 September 2023 ada sebanyak 35 titik wilayah kekeringan. Bantuan air bersih sepenuhnya sudah dikirim di 35 titik wilayah tersebut. Total ada 180 tangki air bersih telah dikirim disana."Sebanyak 35 titik wilayah kekeringan yang sudah dikirimi air bersih berada di delapan desa," ujarnya.
BPBD Sukoharjo mengirim air bersih di 35 titik dengan jumlah bervariasi. Ada yang satu tangki air bersih per hari dan ada yang dua tangki air bersih per hari. Air bersih yang dikirim tersebut diberikan sepenuhnya secara gratis kepada warga untuk memenuhi kebutuhan hidup. Air bersih digunakan khususnya untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga seperti masak dan minum.
Ariyanto Mulyatmojo menjelaskan, sebanyak 35 titik wilayah kekeringan tersebut berada di delapan desa dengan jumlah di masing-masing desa berbeda. Rinciannya, Desa Kamal Kecamatan Bulu 1 titik, Desa Kunden Kecamatan Kunden Kecamatan Bulu 3 titik, Desa Watubonang Kecamatan Tawangsari 4 titik, Desa Pundungrejo Kecamatan Tawangsari 2 titik, Desa Alasombo Kecamatan Weru 3 titik, Desa Jatingarang Kecamatan Weru 3 titik, Desa Weru Kecamatan Weru 2 titik, Desa Tawang Kecamatan Weru 5 titik dan Desa Karangmojo Kecamatan Weru 12 titik. (Mam)