30 Ribu Apem Disebar saat Saparan di Pengging

Photo Author
- Sabtu, 16 September 2023 | 01:30 WIB
Warga Boyolali Berebut Sebaran Apem Kukus Keong Mas.  (Mulyawan)
Warga Boyolali Berebut Sebaran Apem Kukus Keong Mas. (Mulyawan)


Krjogja.com - BOYOLALI - Tradisi Saparan sebaran apem kukus keong mas di kawasan wisata Pengging, Kecamatan Banyudono, Jumat (15/09/2023) berlangsung meriah. Sedikitnya 30.000 apem kukus keong mas disebar dalam tradisi tahunan menyambut berakhirnya bulan Safar atau biasa disebut saparan.

Kirab dimulai dari halaman kantor Kecamatan Banyudono sampai Alun Alun Pengging dan kawasan Masjid Cipto Mulyo Pengging. Rombongan diawali kerbau Kyai Slamet, pasukan bendera merah putih Paskibra Kecamatan Banyudono diikuti pasukan Keraton Surakarta, gunungan apem keong emas dan jajaran Forkopimda Kabupaten Boyolali.

Baca Juga: Kundha Kebudayaan Adakan Pementasan Potensi Seni di Bantul dan Yogyakarta

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Budi Prasetyaningsih bahwa tradisi sebaran kue apem kukus keong emas dilakukan setiap tahun sebagai bentuk pelestarian budaya. "Jadi nguri uri budaya yang selanjutnya tentu saja pada pariwisata. Jadi ini adalah pariwisata budaya sehingga agar wisatawan selain dari Kabupaten Boyolali ini banyak yang berkunjung," katanya.

Dilanjutkan olehnya, kue apem pada acara ini berbeda dengan kue apem umumnya. Kue apem ini dibuat dengan cara dikukus sehingga rasanya berbeda. Pada zaman pujangga Yosodipuro, keong emas merupakan hama perusak tanaman padi yang mengakibatkan gagal panen.

Baca Juga: Meninggal Saat Bertugas, Abdi Dalem Puro Paku Alaman Terima Santunan Rp 133 Juta

"Filosofi janur itu nur. Semoga mendapatkan cahaya dari Allah SWT. Setelah itu panen berhasil. Sebagai bentuk terimakasih kepada Allah SWT yang panen kemarin gagal menjadi berhasil," ungkapnya.

Bupati Boyolali, M Said Hidayat yang berkesempatan hadir mengatakan bahwa tradisi tersebut merupakan bagian dari kekayaan Kabupaten Boyolali yang terus dilestarikan.

Baca Juga: BNN Bantul Ungkap Peredaran Sabu dari Lapas Jateng

"Harapannya tentunya bagaimana generasi generasi penerus akan memahami bahwa Boyolali memiliki banyak budaya tradisi yang harus terus menerus kita jaga harus kita nguri uri," ungkapnya.

Sebagai tambahan informasi, tradisi sebaran apem kukus keong mas yang kerap digelar setiap Bulan Sapar pada penanggalan Jawa di Kabupaten Boyolali ini, telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemndikbud) pada tahun 2020. (Mul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X