Kebutuhan Air Tanaman Padi Andalkan Sumur Dalam

Photo Author
- Minggu, 15 Oktober 2023 | 15:05 WIB
 Kondisi Dam Colo Nguter masih melimpah air untuk mengairi sawah petani. (Wahyu imam ibadi)
Kondisi Dam Colo Nguter masih melimpah air untuk mengairi sawah petani. (Wahyu imam ibadi)


Krjogjaaja.com - SUKOHARJO -  Penutupan pintu air Dam Colo Nguter baru akan dilaksanakan pada Senin (16/10). Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mengklaim selama satu bulan kedepan tidak terlalu berpengaruh signifikan pada kondisi tanaman padi. Kebutuhan akan dipenuhi melalui sumur dalam dan disediakan peminjaman alat mesin pompa air.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Minggu (15/10) mengatakan, persiapan penutupan pintu air Dam Colo Nguter sudah final setelah diputuskan dan disosialisasikan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mulai 16 Oktober 2023. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terkait kebijakan tersebut sudah melakukan persiapan dengan melibatkan langsung petani disepanjang aliran Dam Colo baik disalurkan induk timur dan barat.

Baca Juga: Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso Marak Lagi, Putusan Pidana Tak Bisa Dibuka Lagi Kecuali..

Kondisi sawah pada saat ini dikatakan Bagas bervariasi. Artinya ada petani yang baru saja panen padi musim tanam III (MT III), tanam padi dengan usia tanaman satu hingga dua bulan. Selain itu untuk sawah tadah hujan atau diluar aliran saluran irigasi teknis kondisinya ditanami berbagai tanaman pangan seperti padi, palawija dan buah.

"Untuk sawah tadah hujan penutupan Dam Colo Nguter tidak akan berpengaruh. Tapi bagi sawah di sepanjang aliran Dam Colo Nguter jelas sangat berpengaruh. Kami masih optimis tanaman padi tetap tumbuh dan tidak sampai mati karena petani mampu adaptasi setiap tahun dengan agenda rutin disaat musim kemarau dengan mengandalkan pemenuhan air dari sumur dalam dan sumur pantek. Kami siap bantu memberikan peminjaman alat pompa air kepada petani," ujarnya.

 

Baca Juga: Usai Nonton Ice Cold, Ada Enam Mitos dan Fakta Kasus Kopi Sianida Jessica

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah melakukan pemantauan wilayah dengan mengecek langsung kondisi lahan pertanian. Disejumlah wilayah petani diketahui sudah memiliki sumur pantek sendiri. Selain itu juga dibeberapa titik sudah ada bantuan sumur dalam. Ketersediaan kedua sumur tersebut diharapkan mampu membantu memenuhi kebutuhan air pertanian.

"Kondisinya pada tahun 2023 ini disaat penutupan pintu air Dam Colo Nguter bersamaan dengan fenomena alam El Nino. Cuaca sangat panas namun sampai sekarang kami belum menemukan petani gagal panen. Tanaman padi tetap masih bisa panen," lanjutnya.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, mengatakan, petani pada akhir Agustus lalu sudah melakukan persiapan tanam dengan olah tanah setelah cukup air. Selanjutnya petani memasuki awal sampai pertengah September mulai tanam padi. Kondisi tanaman padi petani saat ini masih dalam keadaan baik setelah kebutuhan air terpenuhi dari suplai Dam Colo Nguter.

Baca Juga: Mengenal Hamas, Pelaku Serangan ke Israel dan Picu Konflik Terkini

Total ada 7.000 hektar sawah di aliran pintu air Dam Colo Timur yang menggantungkan sepenuhnya kebutuhan air dari Dam Colo Nguter. Petani khawatir pada tanaman padi miliknya saat dilakukan penutupan pintu air Dam Colo Nguter pada 16 Oktober mendatang.

"Usia tanaman padi petani pada saat dilakukan penutupan pintu air Dam Colo Nguter sekitar sebulan dan sebagian lagi sudah dua bulan. Pada usia tanam tersebut sangat rentan rusak bahkan mati apabila tidak ada suplai air saat pintu air Dam Colo Nguter ditutup," ujarnya.

Petani disepanjang aliran irigasi bersumber air Dam Colo Nguter mengeluh dengan adanya kebijakan penutupan pintu air Dam Colo Nguter selama satu bulan mulai 16 Oktober 2023 karena bersamaan dengan tingginya kebutuhan saat puncak kemarau El Nino. Kepastian penutupan diketahui setelah petani menerima keputusan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menutup pintu air Dam Colo Nguter mundur dari jadwal 1 Oktober 2023 menjadi 16 Oktober 2023.

Baca Juga: Jelang Brunei Vs Indonesia Leg Dua, Shin Tae-Yong Pulangkan Marselino

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X