Harga Cabai Meroket, Panen Tidak Maksimal Terpengaruh Panas Ekstrem El Nino

Photo Author
- Kamis, 19 Oktober 2023 | 12:06 WIB
Harga cabai naik terpengaruh panas ekstrem El Nino. (Wahyu imam ibadi)
Harga cabai naik terpengaruh panas ekstrem El Nino. (Wahyu imam ibadi)


KRjogja.com - SUKOHARJO - Harga cabai terus mengalami kenaikan karena hasil panen tidak maksimal hingga berpengaruh pada stok barang dipasaran. Kenaikan tertinggi terjadi pada cabai jenis rawit merah sebesar Rp 44.000 per kilogram. Penyebab masalah tersebut bersamaan dengan musim kemarau dan dipengaruhi El Nino yang membuat cuaca panas ekstrem.

Petani cabai Desa Trangsan Kecamatan Gatak Mugiyanto, Kamis (19/10/2023) mengatakan, cuaca sangat panas ekstrem berdampak pada kondisi lahan pertanian dan tanaman cabai. Tanah menjadi cepat kering dan panas. Sedangkan tanaman cabai cepat layu dan berdampak pada hasil panen tidak maksimal.

Cuaca panas ekstrem dipengaruhi fenomenq alam El Nino membuat petani cabai harus kerja keras melakukan pemenuhan kebutuhan air. Sebab kondisi tanah harus lembab dan terpenuhi air serta tidak boleh kering. Disisi lain, petani juga mendapat masalah karena adanya angin kencang yang membuat bunga pada tanaman cabai rontok sehingga gagal berbuah.

Baca Juga: MK Buka Jalan, Gibran Belum Ajukan Pembuatan Surat Tak Pernah Dipidana di PN Solo

"Petani tetap bisa panen tapi hasilnya tidak maksimal. Sebenarnya pada saat seperti ini petani dari sisi harga diuntungkan karena tinggi. Tapi biaya perawatan juga tinggi karena pengaruh El Nino," ujarnya.

Pedagang Pasar Kartasura Rahayu mengatakan, harga cabai terus mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan paling tinggi terjadi pada cabai jenis rawit merah. Stok barang dipasaran ada tapi terbatas. Sedangkan dari sisi pembelian masyarakat mengalami kenaikan meski tidak signifikan.

Harga cabai merah besar tero0ong naik Rp 1.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 34.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram, harga cabai merah keriting naik Rp 2.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 37.000 per kilogram, cabai rawit merah naik Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 42.000 per kilogram menjadi Rp 44.000 per kilogram, cabai rawit hijau naik Rp 1.000 dari sebelumnya Rp 33.000 per kilogram menjadi Rp 34.000 per kilogram.

Baca Juga: Diibaratkan Jadi Wasit Sepakbola, Mahasiswa Jogja Bantu Bawaslu Awasi dan Sukseskan Pemilu 2024

"Harga paling tinggi cabai rawit merah Rp 44.000 per kilogram. Harganya kemungkinan bisa naik lagi karena memang barang terbatas akibat hasil panen petani tidak maksimal terdampak El Nino," ujarnya.

Rahayu mengatakan, harga cabai saat ini menjadi perhatian pedagang dan apabila tidak ada pasokan melimpah dari petani maka bisa mengakibatkan kenaikan. Terlebih lagi musim kemarau masih berlansung dan cuaca sangat panas sekarang.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, El Nino sangat berpengaruh pada penyediaan barang dan harga bahan pokok pangan sekarang. Sebab cuaca sangat panas dan tidak ada hujan mempengaruhi produksi pertanian. Namun demikian, penyediaan barang tetap akan dipenuhi dengan melibatkan sejumlah pihak terkait salah satunya Bulog.

Khusus di sektor pertanian, pemenuhan bahan pokok pangan juga melibatkan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. Salah satunya terkait komoditas beras. Stok pangan beras dipasaran masih terpenuhi karena petani berhasil panen padi dengan jumlah melimpah.

"Untuk penyediaan bahan pokok pangan dari hasil pertanian non beras ini seperti cabai masih dipengaruhi kiriman dari luar daerah. Sedangkan khusus beras mampu terpenuhi petani lokal Sukoharjo," ujarnya.

Baca Juga: Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar, Begini Komentar Gibran

Iwan menjelaskan, untuk cabai sebenarnya sudah digerakkan program menanam di lahan pekarangan rumah masing-masing. Namun demikian pelaksanaanya perlu pemantauan dan pendampingan bersama berkelanjutan. Sebab penanaman cabai tersebut memilik banyak manfaat bagi warga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X