KRjogja.com - SUKOHARJO - Kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Sukoharjo melonjak selama musim kemarau dipengaruhi fenomena alam El Nino. Cuaca panas ekstrem berdampak pada kondisi lingkungan kering dan mempermudah kejadian kebakaran. Tercatat sejak Januari sampai 23 Oktober 2023 ada 344 kejadian kebakaran yang didominasi 90 persen lahan kosong.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Margono, Selasa (24/10/2023) mengatakan, kejadian kebakaran mengalami lonjakan sejak masuk musim kemarau atau sekitar periode Juli-Agustus lalu. Kejadian kebakaran hampir terjadi setiap hari sejak saat itu sampai sekarang.
Damkar Satpol PP Sukoharjo mencatat sejak Januari sampai 23 Oktober 2023 total ada 344 kejadian kebakaran disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Jumlah tersebut mengalami lonjakan karena hampir setiap hari ada kejadian kebakaran.
Baca Juga: Di Kulonprogo, Kerawanan Dimensi Kontestasi Pemilu 2024 Tinggi
Kejadian kebakaran yang terjadi disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo 90 persen didominasi lahan kosong. Hal ini dipicu karena faktor keteledoran warga saat membakar sampah, rumput atau tanaman kering di lahan kosong hingga api membesar dan merembet ke tempat sekitarnya. Kondisi lingkungan kering dan angin kencang membuat api dengan mudah membesar dan merembet.
"Kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Sukoharjo melonjak. Kami catat ada 344 kejadian kebakaran. Hal ini dipicu karena kondisi kering akibat musim kemarau dan dipengaruhi El Nino," ujarnya.
Banyaknya kejadian kebakaran membuat petugas kewalahan karena harus bergerak cepat melakukan pemadaman api. Namun demikian Damkar Sukoharjo tetap menyiapkan petugas dan mobil pemadam kebakaran serta peralatan yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat.
Baca Juga: Underwater Welder, Profesi Unik dengan Gaji Selangit
Untuk lebih memaksimalkan penanganan kebakaran juga dilakukan koordinasi dengan Damkar dari daerah lain di Solo Raya. Pengerahan petugas dan mobil pemadam kebakaran bantuan dari luar daerah diharapkan bisa mempercepat akses dan pemadaman api.
"Hampir setiap hari ada laporan kebakaran masuk dan tidak mengenal waktu baik pagi sampai dinihari. Petugas tetap siaga penuh 24 jam dan langsung melakukan penanganan ke lokasi kebakaran," lanjutnya.
Margono menjelaskan, penyebab kebakaran dipicu karena kondisi kering dampak musim kemarau. Penyebab lainnya juga faktor kelalaian orang karena sengaja membakar sampah hingga merembet ke bangunan lain disekitarnya. Selain itu kebakaran juga disebabkan karena korsleting listrik.
"Kami bersama petugas gabungan lainnya sudah rutin patroli wilayah secara bergantian mengantisipasi terjadinya kebakaran. Petugas juga sering sosialiasi mengenai larangan membakar sampah dan mengedukasi terkait pencegahan dan penanganan kebakaran. Diharapkan cara tersebut efektif menekan kejadian kebakaran," lanjutnya.
Baca Juga: Menteri LHK Perintahkan Pasukan Manggala Agni Bantu Tangani Kebakaran TPA Rawa Kucing
Damkar Sukoharjo menekankan pentingnya masyarakat mematuhi larangan membakar sampah. Sebab kondisi sekarang selain kering dampak musim kemarau, juga dipengaruhi kencangnya angin yang bisa berpengaruh pada kejadian kebakaran.
"Api dengan cepat merembet dan membesar karena faktor kencangnya angin selain kondisi kering dampak kemarau," lanjutnya.