KRjogja.com - SUKOHARJO - Harga cabai dan daging ayam berangsur turun setelah ada tambahan pasokan dan stok barang di pedagang bertambah. Musim hujan yang turun berpengaruh pada penurunan harga. Sedangkan harga kebutuhan pokok pangan lainnya sampai sekarang masih stabil tinggi.
Pedagang Pasar Kartasura Sutrisno, Selasa (28/11/2023) mengatakan, harga cabai sekitar dua bulan terakhir terus mengalami kenaikan dari awal Rp 35.000 per kilogram tembus hingga tertinggi mencapai Rp 92.000 per kilogram. Kenaikan harga terjadi karena pengaruh cuaca panas ekstrem El Nino dimana mempengaruhi hasil panen cabai petani. Dampaknya stok cabai di pedagang menjadi terbatas dan membuat harga mengalami kenaikan signifikan.
Kenaikan harga cabai tidak terkendali dalam satu bulan terakhir karena sulitnya pedagang mendapat barang. Kiriman cabai dari petani dan pengepul jumlahnya selalu terbatas. Tingginya harga cabai juga berdampak pada masyarakat dimana melakukan pembatasan pembelian.
Baca Juga: Bukti Nyata Pemanasan Global, Gunung Es Terbesar Sedunia di Antarktika Terlepas
"Harga cabai tertinggi pada jenis rawit merah sebelumnya Rp 92.000 per kilogram sekarang turun Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 85.000 per kilogram. Penurunan harga terjadi karena petani sudah panen dan musim hujan sudah datang," ujarnya.
Harga cabai merah besar teropong Rp 67.000 per kilogram, cabai merah keriting turun Rp 5.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 72.000 per kilogram menjadi Rp 67.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit hijau stabil Rp 60.000 per kilogram.
Panen cabai petani kali ini lebih baik karena sebagain daerah sudah masuk musim hujan. Sutrisno mengatakan, pedagang bersyukur karena stok barang bertambah dan murah didapat. Selain itu harga juga turun berpengaruh pada menurunnya biaya kulakan barang yang harus dikeluarkan pedagang.
Baca Juga: Cukupkah dengan Modal Mental Juara, Jerman Bisa Ciptakan Sejarah di Piala Dunia U-17 2023?
"Harga cabai berangsur turun diharapkan bisa kembali normal seperti sebelumnya. Penurunan harga juga berpengaruh pada peningkatan pembelian masyarakat yang artinya mempercepat perputaran perdagangan dan menguntungkan pedagang," lanjutnya.
Sutrisno mengatakan, harga cabai diharapkan bisa terus turun dengan panen cabai petani disejumlah daerah. Panen cabai diharapkan juga memiliki kualitas baik dan melimpah seiring datangnya musim hujan dan menjamin pemenuhan kebutuhan air bagi lahan pertanian.
Pedagang Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Marino mengatakan, harga daging ayam mengalami penurunan Rp 1.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 35.000 menjadi Rp 34.000 per kilogram. Penurunan harga terjadi karena adanya tambahan pasokan dari peternak. Hal ini secara otomatis menambah stok barang di pedagang.
"Harapannya harga daging ayam tetap bisa turun lagi normal pada kisaran Rp 32.000 per kilogram," ujarnya.
Marino menjelaskan, harga daging ayam bisa berubah dengan cepat baik kenaikan dan penurunan. Terlebih lagi menjelang Natal dan Tahun Baru 2024 dimana permintaan masyarakat mengalami kenaikan.
Baca Juga: MePANRB dan Mendikbudristek Sepakat Rekrut 1 Juta Guru PPPK Hingga Akhir 2024
"Di satu sisi peternak ayam terpaksa menaikan harga karena tingginya harga pakan. Disisi lain menjelang Natal dan Tahun Baru 2024 permintaan daging ayam meningkat dan sangat berpengaruh pada harga dipasaran," lanjutnya.