Krjogja.com - SUKOHARJO - Volume sampah buangan masyarakat di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2024 ini diperkirakan naik sebesar 10-20 persen dibanding tahun 2023. Kenaikan lebih tinggi mencapai 30-40 persen bahkan bisa terjadi pada momen tertentu seperti saat puasa Ramadan dan lebaran atau Natal dan tahun baru karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat.
Pada tahun 2023 tercatat volume sampah buangan masyarakat sebesar 200-220 ton per hari. Penyebab kenaikan volume sampah buangan masyarakat karena adanya pertambahan penduduk dan pelaku usaha.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agus Suprapto, Rabu (24/01/2024) mengatakan, volume sampah buangan masyarakat selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Hal tersebut terjadi karena mengikuti adanya pertambahan jumlah penduduk. Selain itu juga ada penambahan aktivitas masyarakat khususnya melalui pelaku usaha dan industri.
Baca Juga: Kapten PSS Prediksi Indonesia Bisa Ladeni Jepang, Sebut Tak Ada yang Mustahil
Kenaikan volume sampah buangan dijelaskan Agus seperti terlihat di satu wilayah berkembang dengan muncul banyak permukiman penduduk atau perumahan baru. Selain itu juga berdirinya tempat usaha atau industri baru di satu wilayah.
DLH Sukoharjo terkait perkirakan kenaikan volume sampah buangan masyarakat pada tahun 2024 sudah melakukan upaya antisipasi. Gerakan penanganan sampah dimulai dari hulu sampai hilir dilakukan dehn melibatkan pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan. Termasuk juga melibatkan orang per orang karena ikut andil membuang sampah dan harus membantu penanganannya dari bawah.
"Sekarang kami menyasar sampai orang per orang. Sebab setiap aktivitas orang ada sampah yang dihasilkan dan dibuang. Perlu kesadaran agar sampah tersebut bisa ditangani dari bawah dan jangan asal buang dan menimbulkan masalah," lanjutnya.
Baca Juga: Inilah Amalan Dari Gus Iqdam yang Membuat Derajat Seorang Pendosa Ditinggikan
Agus Suprapto mengatakan, rata-rata volume sampah buang masyarakat tahun 2023 di TPA Mojorejo Bendosari sekitar 200-220 ton per hari. Angka tersebut bisa mengalami penurunan bahkan peningkatan diluar dugaan.
Salah satu peningkatan volume sampah buangan terjadi pada saat momen tertentu seperti selama bulan puasa ramadan dan Lebaran, Natal dan tahun baru. Termasuk pada saat ada kegiatan besar yang mendatangkan kerumunan massa.
Volume sampah buangan di TPA Mojorejo Bendosari dikatakan Agus terbilang besar. Dibandingkan dengan volume sampah buangan masyarakat di daerah lain di Solo Raya, kondisi di Kabupaten Sukoharjo cukup besar.
Baca Juga: Semen Padang Datang Lebih Awal ke Jogja, PSIM Akui Kelelahan Pulang dari Aceh
"Rata-rata sampah buangan tersebut berasal dari rumah tangga. Artinya dibuang warga dari rumah. Selain itu ada juga sampah dari pelaku usaha dan industri," lanjutnya.
DLH Sukoharjo menyoroti besarnya sampah buangan dari warga berasal dari rumah. Volume sampah bisa ditekan dari sumbernya dan tidak semuanya seperti dikatakan Agus dibuang ke TPA Mojorejo Bendosari namun bisa dikelola ditingkat lingkungan RT atau RW dan desa atau kelurahan.