Kebutuhan Beras Masyarakat Tinggi, Harga Beras Naik

Photo Author
- Senin, 19 Februari 2024 | 09:00 WIB
Pemkab Temanggung lakukan pantauan beras di pasar tradisional
Pemkab Temanggung lakukan pantauan beras di pasar tradisional


Krjogja.com SUKOHARJO Kebutuhan beras masih tinggi ditengah serbuan bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah. Kondisi dipasaran sendiri harga beras masih tinggi sekitar Rp 16.000-Rp 17.000 per kilogram. Pedagang dan pembeli meminta agar kenaikan harga terus ditekan dan stok ditambah.

Pedagang Pasar Kartasura Sutrisno, Minggu (18/2) mengatakan, permintaan beras dipasaran masih tinggi. Namun demikian pembeli datang untuk membeli beras secara terbatas karena kemampuan ekonomi menurun. Beras yang sebelumnya mampu dibeli dengan harga murah, sekarang sudah tinggi. Bahkan hampir setiap hari terjadi kenaikan harga.

Baca Juga: Ekspor DIY Lebih Bergairah Dibandingkan Impor

"Permintaan pembeli sebenarnya banyak, bahkan permintaan pasar tinggi. Tapi karena harga mahal maka pembeli membatasi membeli beras menyesuaikan kemampuan ekonomi," ujarnya.

Sutrisno mengatakan, pembeli yang datang bahkan banyak yang sebelumnya sudah menerima beras bansos pemerintah. Para pembeli tersebut masih membutuhkan tambahan beras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Baca Juga: Deburan Ombak Pantai Klayar Pacitan Getarkan Hati dan Rasa

"Yang sudah dapat bansos beras juga masih tetap beli beras. Apa mereka cukup makan mengandalkan bantuan saja. Kalau habis tetap harus beli tapi ya itu harga beras tinggi jadi belinya terbatas," lanjutnya.

Tingginya harga beras juga dikeluhkan pedagang karena harus mengeluarkan biaya ekstra untuk kulakan. Disisi lain, perputaran perdagangan beras lambat karena terbatasnya jumlah pembeli.

Baca Juga: Niken Salindry feat Falden Tembus Sejuta Viewer

Pedagang untuk menghabiskan satu karung beras isi 25 kilogram membutuhkan waktu lebih dari dua hari jualan. Sebelumnya disaat harga beras pada kisaran Rp 12.000-Rp 13.000 masih mampu menjual sampai habis dalam waktu satu hari saja.

"Pembeli banyak yang protes. Mereka pikir yang menaikan harga beras sepihak itu pedagang. Padahal pedagang sendiri saat kulakan beras sudah dapat harga tinggi," lanjutnya.

Pedagang beras Kartasura Ahmad Baihaki mengatakan, meski sudah mengambil beras langsung dari penggilingan padi saat kulakan untuk dijual kembali namun harga yang diberikan sudah tinggi sekitar Rp 15.00p-Rp 16.000 per kilogram. Beras tersebut kemudian dijual lagi ke pembeli dengan harga Rp 16.000-Rp 17.000 per kilogram.

Baca Juga: Gus Iqdam Beberkan Amalan Agar Terhindar dari Kemiskinan

"Hanya untung Rp 1.000 per kilogram saja itu sudah lebih baik karena memang harga beras dipasaran sampai di penggilingan padi sudah tinggi," ujarnya.

Ahmad menjelaskan, tingginya harga beras dipasaran dan di penggilingan padi terjadi karena memang kondisi terpengaruh cuaca panas ekstrem El Nino yang sebelumnya masih dirasakan sampai sekarang. Selain itu musim hujan yang turun sekarang belum banyak dirasakan manfaatnya karena pedagang saat ini masih tanam padi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X