Membatik Payung Meriahkan Nongkrong Bareng Pertamina

Photo Author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 12:54 WIB
Suasana Membatik Payung di Desa Bayat Klaten (Octo Lampito)
Suasana Membatik Payung di Desa Bayat Klaten (Octo Lampito)


Krjogja.com KLATEN Kerajinan batik kini merambah ke kayu dan payung. Payung yang semula hanya untuk melindungi dari hujan, kini menjadi bagian dari seni batik.

“Bukan menggunakan teknik cap, tetapi dengan batik memakai canting” kata Suyanto, pemilik Adhimas Batik, di desa Bayat Klaten.

Baca Juga: Seleris Luncurkan Revolusi Underwriting Asuransi

Payung batik ini makin digemari, bahkan penjualannya sudah merambah ke berbagai kota besar di Indonesia. Suyanto gembira, payung batik diminati dalam acara Nongkrong Bareng Pertamina (No Baper) Sustainability Series bersama para Pemimpin Redaksi dan Kepala Kantor Perwakilan Media di Jawa Tengah-DIY, Jumat (23/2/2024).

Dalam acara tersebut semua peserta ikut memegang canting, melukis payung tersebut. “Kualitas payungnya bagus, pas untuk musim hujan” kata salah seorang peserta dari DIY.

Baca Juga: Bocoran Fitur Terbaru Android 15, Termasuk Peningkatan Performa di HP

Dalam kesempatan tersebut, Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan upaya Pertamina dalam berbagai hal, dekarbonisasi, termasuk di dalamnya memajukan desa-desa.

Menurutnya, naiknya suhu bumi dan juga efek buruk akibat polusi karbon menjadi perhatian banyak pihak tak terkecuali PT Pertamina. Kondisi semacvam itu yang Pertamina turut berkontribusi dalam mendukung target Net Zero Emission.

Baca Juga: Prediksi Final Carabao Cup Chelsea vs Liverpool, The Reds Lebih Diunggulkan

Dikatakan, saat ini sekitar 17 sustainability pembangunan berkelanjutan yang diusung dengan melibatkan pendidikan, lingkungan, kesehatan, kesejahteraan dan sebagainya. Maka Pertamina tak hanya memberikan CSR nya saja, akan tetapi berupaya agar berbagai aspek bisnisnya turut mendukung gerakan dekarbonisasi. Semua dimaksudkan agar karbon yang ada di bumi bisa tidak menyebabkan global climate change yang terlalu drastis.

Memang berbagai inovasi dilakukan untuk mewujudkan dekarbonisasi dan mengurangi efek Gas Rumah Kaca (GRK).

 

Baca Juga: 499 Petugas Haji Kloter DIY dan Jateng Pemberangkatan Tahun 2024 Mulai Ikuti Bimtek di Embarkasi Solo

Mereka pun menjalin sinergi demi mempertahankan dan meningkatkan upaya dekarbonisasi terus berkelanjutan. Acara diakhiri dengan makan malam bersama di Pracima Tuin atau Taman Pracima Mangkunegaran Solo, dihadiri KGPAA Mangkunegara X. (Ioc)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X