Krjogja.com Sukoharjo Petani di Kabupaten Sukoharjo optimis masih bisa surplus beras tahun 2024. Panen padi melimpah diharapakan dapat menekan kenaikan harga beras. Dalam tiga tahun terakhir angka surplus beras selalu mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Jumat (1/3) mengatakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo tetap optimis petani pada tahun 2024 ini masih mampu mempertahankan prestasi surplus beras. Sebab melihat perkembangan capaian angka dalam tiga tahun terakhir surplus beras dari hasil petani lokal selalu mengalami peningkatan.
"Kabupaten Sukoharjo tetap daerah swasembada pangan. Tahun 2024 ini kami bersama petani tetap optimis mampu surplus beras. Tiga tahun terakhir hasil panen padi selalu melimpah dan menjaga stok daerah dan nasional," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terus menggenjot hasil panen padi petani dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan memberikan pendampingan penuh menerjunkan penyuluh pertanian. Selain itu memaksimalkan penggunaan alat pertanian modern.
"Kebutuhan beras saat ini terus mengalami peningkatan. Terlebih lagi sekarang sedang gencar penyaluran bantuan sosial beras. Petani Sukoharjo mampu menyediakan hasil panen padi melimpah dan tinggal panen saja sekarang," lanjutnya.
Bagas Windaryatno, mengatakan, angka surplus beras di Kabupaten Sukoharjo yang dihasilkan dari panen padi petani lokal dalam tiga tahun terakhir terus menunjukan pergerakan kenaikan signifikan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras dan kerjasama yang baik antara Pemkab Sukoharjo dengan petani.
Sektor pertanian yang mendapat prioritas program daerah terus dikerjakan dengan serius Pemkab Sukoharjo. Hal ini didukung dengan panen padi melimpah disemua lahan pertanian.
"Terus kerja keras dan hasilnya terus menunjukan kenaikan signifikan dari hasil panen petani di Kabupaten Sukoharjo mampu surplus beras. Ini artinya apa, menjadi jaminan ketahanan pangan daerah dan nasional," lanjutnya.
Data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dalam tiga tahun terakhir diketahui angka surplus beras di Kabupaten Sukoharjo terus mengalami kenaikan. Diawali pada tahun 2021 dan tahun 2022. Keberhasilan tersebut terjadi bahkan bersamaan saat pandemi virus Corona.
Bagas menjelaskan, berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mencatat stok beras di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2021 sebanyak 184.449 ton. Sedangkan kebutuhan beras masyarakat di Kabupaten Sukoharjo hanya 80.217 ton. Artinya ada surplus beras sebanyak 104.232 ton.
Bagas menambahkan, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Meskipun terdampak Pandemi Covid-19 dan anomali iklim, Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022. Sedangkan realisasi produksi padi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 sebesar 308.688 ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan produktivitas rata-rata sebesar 64,03 kuintal/hektar GKG.
Petani Kabupaten Sukoharjo terus menunjukan keberhasilan menjaga stok pangan pada tahun 2023 dengan meningkatkan angka surplus beras menjadi 160 ribu ton dalam dua kali musim panen. Angka tersebut masih bisa bertambah pada musim panen ketiga yang sampai sekarang masih berjalan disejumlah wilayah. (Mam)
"Surplus beras semakin meningkat dan Kabupaten Sukoharjo mampu swasembada pangan," lanjutnya.
Bagas menjelaskan, Pemkab Sukoharjo sejak awal sudah sangat serius dibidang pertanian. Disemua sisi sektor pertanian dilakukan pengembangan seperti penggunaan alat pertanian modern, jaminan ketersediaan air dan pupuk. Termasuk juga melibatkan tenaga ahli untuk membantu memantau tingkat kesuburan tanah lahan pertanian.