Dampak Upwelling, Puluhan Ton Ikan Karamba Waduk Cengklik Mati

Photo Author
- Selasa, 12 Maret 2024 | 13:53 WIB
Petani Ikan Menunjukan Ikan Miliknya Mati Karena Dampak Upwelling.  (Foto: Mulyawan)
Petani Ikan Menunjukan Ikan Miliknya Mati Karena Dampak Upwelling. (Foto: Mulyawan)

Krjogja.com - BOYOLALI - Fenomena Upwelling membuat petani Karamba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cengklik Boyolali merugi lebih dari 1 Milyar. Akibat fenomena tersebut 31 ton ikan mati mendadak.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Nurul Nugroho mengatakan fenomena Upwelling mengakibatkan Puluhan ton ikan milik petani keramba di Waduk Cengklik, Boyolali mati. Banyaknya ikan di keramba yang mati diakibatkan fenomena upwelling, dampak cuaca buruk pada hari Sabtu (9/3/2024).

“Hal tersebut mengakibatkan fenomena upwelling atau naiknya massa air dari dasar waduk ke permukaan dengan membawa bahan beracun sisa pakan,” kata Nurul, Selasa (12/3/2024).

Baca Juga: Banyak Jalan Berlubang Tak Diperbaiki, Warga Jalan Godean Barat Bakal Pasang 40 Spanduk 

Ia menjelaskan pada Minggu (10/3/2024) dilaporkan 80% ikan di karamba jaring apung Waduk Cengklik Boyolali akibat fenomena upwelling. Laporan terus berlanjut sampai malam dan pada Selasa ini juga kematian ikan masih terus dilaporkan.

Kelompok Sumber Rejeki Sobokerto dengan total anggota 37 orang melaporkan kematian ikan sebanyak 14 ton. Lalu Kelompok Tirto Panguripan melaporkan sekitar 10 ton milik 21 anggotanya mati.

Kelompok Ngudi Makmur Desa Ngargorejo juga melaporkan ada 7 ton ikan yang mati akibat fenomena upwelling di Waduk Cengklik. “Total 31 ton ikan mati dengan kerugian sekitar Rp890 juta,” kata dia.

Baca Juga: Polisi Gerebek 6 Pasangan Bukan Pasutri 

Petani pun diperkirakan mengalami kerugian yang tidak sedikit. Pasalnya, ikan-ikan yang mati karena upwelling ini, menurut Nurul, merupakan usia siap panen.

Lebi lanjut Nurul mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan inventarisasi dan terus menggelar monitoring. Pihaknya menganjurkan ke petani, kalau bisa petak keramba untuk digeser dulu ke tempat yang lebih aman dari upwelling.

Tindak lanjut akibat kejadian upwelling tersebut yaitu pengurangan pemberian pakan ikan sampai kondisi dan cuaca perairan membaik. “Evakuasi ikan yang mati dari air dilanjutkan dengan penguburan, sebagian diberikan ke ikan lele,” ungkapnya. (Mul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X