Sukoharjo Tetap Waspada, Puncak Musim Hujan Berdampak Bencana Alam

Photo Author
- Jumat, 15 Maret 2024 | 17:50 WIB
Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo  Bersihkan Sampah Sungai Siluwur.
Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo Bersihkan Sampah Sungai Siluwur.


KRjogja.com - SUKOHARJO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mewaspadai potensi banjir besar luapan Sungai Bengawan Solo maupun tanah longsor di wilayah perbukitan. Hal ini menyusul semakin tingginya curah hujan dan terjadinya berbagai bencana alam disejumlah daerah. Kabupaten Sukoharjo sendiri saat ini masih aman dan belum ada kejadian bencana alam menonjol.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Jumat (15/3/2024) mengatakan, BPBD Sukoharjo masih waspada terhadap kerawanan terjadinya bencana alam. Sebab posisi sekarang puncak musim hujan. Kewaspadaan penuh juga dilakukan melihat perkembangan disejumlah daerah salah satunya di Semarang sudah terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, tanah amblas dan lainnya.

Bencana alam disejumlah daerah tersebut sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Salah satunya yakni terkait arus lalu lintas kendaraan menjadi terganggu akibat jalan terendam banjir. Genangan air yang tinggi membuat kendaraan yang akan melintas menjadi mengalami kesulitan.

Baca Juga: Propam Polres Sukoharjo Gelar Test Urine Dadakan, Ternyata Ini Hasilnya

"Kami tetap waspada penuh karena sekarang masih puncak musim hujan. Hampir setiap hari hujan dengan intensitas tinggi turun dalam durasi waktu lama. Terlebih lagi Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah aliran Sungai Bengawan Solo dimana didaerah lain sudah terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo," ujarnya.

Ariyanto mengatakan, puncak musim hujan sudah berlangsung pada periode Februari lalu dan berlanjut hingga Maret ini. Hal ini sesuai dengan informasi dari BMKG. Selain itu juga dilihat dari adanya fenomena alam yang terjadi setiap hari dimana curah hujan sangat tinggi dan angin kencang.

Fenomena alam curah hujan tinggi dan angin kencang bahkan sering terjadi secara mendadak disaat komisi cuaca panas saat siang hari. Akibat curah hujan tinggi berdampak pada terjadinya peningkatan debit air sungai. Selain itu juga ditemukan titik genangan air disejumlah wilayah.

Angin kencang juga sangat terasa dampaknya disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Sebab banyak pohon tumbang hingga berdampak kerusakan pada sekitar. Pohon tumbang diketahui menimpa bangunan, sepeda motor dan mobil. Akibatnya kerugian materiil yang harus ditanggung pemilik sangat besar.

Baca Juga: Di Solo, Ditjen Hubdat Gelar Sosialisasi Peraturan Pelaksanaan Uji Berkala

Beruntung serangkaian kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun beberapa orang warga diketahui menderita luka ringan lecet karena terkena pohon tumbang atau bangunan terdampak angin kencang.

"Curah hujan tinggi dan angin kencang dalam beberapa pekan terakhir karena memang sekarang diperkirakan sudah masuk puncak musim hujan," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai puncak musim hujan sekarang hingga bulan depan. Sebab curah hujan tinggi dan angin kencang berdampak pada peningkatan kerawanan bencana alam.

"Kerawanan bencana alam tinggi seperti banjir karena dampak curah hujan meningkat dan bangunan rusak serta pohon tumbang akibat angin kencang. Termasuk juga harus diwaspadai tanah longsor mengingat sebelumnya kondisi tanah kering dan tiba-tiba diguyur hujan deras," lanjutnya.

Ariyanto mengatakan, curah hujan terus mengalami peningkatan. Tidak hanya itu saja, durasi hujan juga semakin panjang dalam beberapa hari terakhir. Hal ini berdampak pada peningkatan debit air. Selain itu juga temuan titik genangan air di sejumlah wilayah.

Baca Juga: Tekan Biaya Operasional Hotel, Tomoru Tawarkan Pemanfaatan AI

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X