Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah melakukan perkiraan terkait kebutuhan air pertanian melalui berbagai sumber tampungan seperti Dam Colo Nguter, Waduk Mulur Bendosari dan sejumlah embung. Perhitungan dilakukan sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau.
"Cuaca sangat panas dalam beberapa pekan terakhir di satu sisi menguntungkan petani karena tanaman padi bisa maksimal. Tapi disisi lain juga harus dipersiapkan pemenuhan kebutuhan air karena hujan sudah jarang turun," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah melakukan pemantauan wilayah dengan hasil diketahui cukup banyak petani telah panen padi MT I. Para petani tersebut kemudian sudah melakukan persiapan untuk MT II padi dengan olah tanah dan pembibitan. Langkah tersebut dilakukan petani mengingat stok air sekarang masih mencukupi.
Petani lainya diketahui juga masih menunggu panen padi MT I. Meski demikian, petani tersebut nantinya tetap bisa panen dan akan mendapatkan pasokan air saat MT II padi.
"Stok air di tampung seperti Dam Colo Nguter, Waduk Mulur Bendosari dan sejumlah embung masih banyak. Air tetap akan dialirkan saat MT II. Mudah-mudahan masih bisa mencukupi hingga MT III," lanjutnya.
Baca Juga: Pertamina Lubricants Luncurkan Meditran SX Plus
Bagas mengingatkan kepada petani terkait fenomena alam perubahan cuaca sangat ekstrem. Kondisi tersebut sangat berpengaruh pada tanaman padi saat tanam hingga panen. Dampaknya akan dirasakan dengan stok pangan daerah mengingat bencana alam akan mempengaruhi cadangan beras dipasaran.
"Fenomena alam dan dampak bencana alam seperti kemarau panjang dan curah hujan tinggi sampai mengakibatkan banjir tetap kami waspadai disektor pertanian. Karena itu berpengaruh pada stok pangan beras," lanjutnya. (Mam)