KRjogja.com - SUKOHARJO - Belum ada satupun disabilitas yang mendaftarkan diri di 54 SMP negeri dan swasta pada hari kedua penerimaan peserta didik baru (PPDB) online tahun pelajaran 2024/2025 tahap 1, Selasa (25/6/2024). Penyebabnya karena kurang sosialisasi dan disabilitas lebih terkonsentrasi memilih Sekolah Luar Biasa (SLB) karena lebih terjamin pendidikannya.
Ketua Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo Edy Supriyanto, mengatakan, setiap momen PPDB pada tahun pelajaran baru sekolah sering menjadi dilema bagi disabilitas. Sebab konsentrasi pilihan utama mereka yakni mendaftar di SLB. Tapi disisi lain, disabilitas juga ingin sekolah pada umumnya. Kendala besar dihadapi anak karena membutuhkan perhatian khusus. Disisi lain, di sekolah umum tidak menyediakan tenaga pendidik dan fasilitas khususnya untuk disabilitas.
"Pada PPDB online SMP tahun pelajaran 2024/2025 ini kami berterimakasih kepada Pemkab Sukoharjo yang sudah menyediakan kuota pada tahap 1 jalur disabilitas. Tapi hingga hari kedua atau terakhir pendaftaran belum ada satupun disabilitas yang mendaftarkan ke SMP negeri dan swasta karena terkonsentrasi di SLB," ujarnya.
Baca Juga: Bakti Kesehatan Hari Bhayangkara ke-78, Polda DIY Gelar Operasi Katarak Gratis
Edy mengatakan, pada PPDB online SMP tahun pelajaran 2024/2025 ini merupakan terobosan baru dari Pemkab Sukoharjo menyediakan jalur disabilitas. Tapi Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo mengeluhkan minimnya sosialisasi.
"Sosialisasi sangat minim bahkan tidak ada dari sekolah. Jadi wajar tidak ada disabilitas yang mendaftar sekolah tingkat SMP di PPDB online ini," lanjutnya.
Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo pada setiap momen PPDB selalu melakukan pemantauan dan pendampingan disabilitas. Hal ini untuk memastikan anak usia sekolah khususnya disabilitas mendapatkan hak pendidikan.
"Anak disabilitas usia sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK kami pantau dan dampingi. Mereka sudah mendapatkan hak pendidikan walaupun tidak harus di sekolah umum tapi sudah terfasilitasi di SLB hingga sanggar inklusi yang disediakan Pemkab Sukoharjo," lanjutnya.
Edy mengatakan, khusus sangat inklusi, Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo mengaku sangat mengapresiasi Pemkab Sukoharjo. Sebab keberadaanya sangat penting bagi disabilitas baik pendidikan, kesehatan dan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Heru Indarjo, PPDB tahap 1 berupa jalur afirmasi, disabilitas dan lingkungan dilaksanakan pada 24-25 Juni 2024. Pada hari kedua, Selasa (25/6) hingga pukul 11.15 WIB diketahui total ada 4.679 siswa. Rinciannya, 1.903 siswa lewat jalur afirmasi dan 2.776 siswa jalur lingkungan. Sedangkan jalur disabilitas hingga saat ini belum ada yang mendaftar.
"PPDB tahap 1 berupa jalur afirmasi, disabilitas dan lingkungan sudah berjalan hari kedua. Jalur afirmasi dan lingkungan sudah banyak yang mendaftar. Sedangkan jalur disabilitas belum ada yang mendaftar," ujarnya.
Baca Juga: Ini 15 Pemain yang Ikut Latihan Perdana PSS, 2 Pemain Baru Belum Resmi
Heru Indarjo mengatakan, PPDB tahap 1 berupa jalur afirmasi, disabilitas dan lingkungan akan dilaksanakan pada 24-25 Juni 2024. Disdikbud Sukoharjo sudah memastikan sekolah siap dalam melaksanakan PPDB online SMP. Kepastian tersebut setelah dilakukan pemantauan oleh petugas ke sekolah.
"PPDB tahap 1 dilaksanakan selama dua hari 24-25 Juni 2024. Sedangkan pengumuman dan daftar ulang dilaksanakan 26 Juni 2024," lanjutnya.
Heru Indarjo mengatakan, Disdikbud Sukoharjo sudah menyiapkan total 54 sekolah untuk membuka PPDB online SMP tahun ajaran 2024/2025. Sekolah tersebut berasal dari SMP negeri dan swasta tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.
