Krjogja.com, KLATEN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten menyelenggarakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Bupati dan Wakil Bupati Klaten tahun 2024. Acara digelar di TPS 3 Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Sabtu (9/11/2024).
Ketua KPU Klaten Primus Supriono mengemukakan, TPS yang digunakan untuk simulasi merupakan TPS riil dan juga dengan menggunakan DPT riil. Yakni sejumlah 510 pengguna hak pilih DPT dan 2 pemilih pindahan.
“Hal ini mencerminkan kondisi pemilih yang sesungguhnya untuk besok. Ini kita pilih sebagai upaya untuk memaksimalkan kesiapan kita. Jadi kalau dengan TPS riil dan DPT riil itu indeks per orang mulai dipanggil hingga keluar dari bilik itu butuh berapa waktu. Sudah kita hitung, untuk yang rata-rata 1,5 menit per orang. Tapi untuk yang tua bisa dua menit.,” kata Primus Supriono.
Lebih lanjut Primus menjelaskan, waktu saat simulasi tersebut, sudah jauh lebih cepat dibanding Pemilu yang lalu, yang membutuhkan rata-rata tiga menit. Simulasi juga diperlukan untuk mengukur waktu serta untuk mengetahui rumit atau tidaknya di TPS.
“Dulu kan per TPS hanya 250 sekarang kan 600 maksimal, nah ini bagaimana alokasi waktunya. Selain melakukan pemungutan juga nanti penghitungan hingga mengunggah di sirekap itu butuh waktu berapa lama. Secara umum akan lebih cepat dibanding Pemilu, karena Pemilu mengelola 5 surat suara, sekarang hanya dua surat suara,” jelas Primus pula.
Dalam kegiatan itu juga diundang PPK se kabupaten Klaten terutama divisi yang mengurusi mekanisme pencoblosan dan penghitungan serta yang akan mengunggah di sirekap. Mereka dihimbau agar proses simulasi bisa diamati dan diinventarisir persoalan yang muncul, untuk diperbaiki sebelum pelaksanaan pemilihan.
Pada pemilihan kepala daerah tahun 2024, jumlah TPS reguler di Klaten sebanyak 2.024 plus 1 TPS khusus di lembaga pemasyarakatan. Selain itu juga ada kotak suara keliling (KSK) untuk melayani di rumah sakit.
Sumiyatun dan Agus Sindu warga Sekarsuli yang ikut dalam simulasi mengatakan, bahwa pencoblosan lebih mudah dibanding saat pemilu yang lalu. “Tida sulit, lebih mudah dan cepat. Dulu kan rumit banyak surat suara, ini tadi cuma dua,” kata Sumiyatun. (Sit)
