KRJogja.com - Boyolali - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas Pemerintahan Prabowo-Gibran. Fokus awal Makan Bergizi Gratis adalah anak-anak sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA. Pada Selasa (7/1/2025) SDN 5 dan SDN 8 Boyolali mendapat mendapat makan gizi gratis dari Dapoer Ibu Boyolali.
Sekitar pukul 08.00 WIB, makanan bergizi gratis tiba di SDN 8 Boyolali. Tim lalu membawa makanan ke kelas-kelas siswa dan membagikannya. Tim dari Badan Gizi Nasional turut memantau pembagian makan bergizi gratis.
Baca Juga: PB Griya Bugar Yogya Bangun Pusdiklat di Kalitirto
Diketahui, Dapoer Ibu Boyolali menggelar program makan bergizi gratis bekerja sama dengan berbagai badan usaha milik negara (BUMN) lewat dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Pemilik restoran Dapoer Ibu, Endang Srikarti Handayani, menyampaikan program tersebut ia selenggarakan untuk mendukung program pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Makan bergizi ini diberikan agar anak yang mungkin belum sarapan bisa dimanfaatkan. Ini sangat bermanfaat sekali untuk anak Paud, TK, SD, SMP, hingga SMA,” kata dia ditemui di SDN 8 Boyolali.
Baca Juga: NPC Luncurkan Program Mendobrak Batas
Endang mengatakan makanan yang diberikan ke siswa bernilai Rp10.000 per porsi. Ia menilai nominal tersebut sudah lebih dari cukup karena bahan-bahan sangat mudah didapatkan di Boyolali, terutama susu.
Selanjutnya, ia mengatakan menu MBG pada Selasa ini meliputi nasi, ayam, salad sayur, dan yoghurt. Menu tersebut bakal berganti setiap harinya.
“Kami berikan makan bergizi untuk anak agar bisa cerdas dengan memperhatikan aspek 4 sehat dan lima sempurna,” kata dia.
Ada sekitar 2.000 porsi yang dibagikan Dapoer Ibu Boyolali ke belasan sekolah mulai dari TK sampai SMA di sekitar restoran.
Jarak pengiriman, tutur Endang, biasanya hanya memiliki jarak tempuh 4-5 menit. Ditakutkan ketika jarak tempuh terlalu jauh, kualitas makanan ditakutkan berkurang.
“Untuk persiapan makanan sejak pukul 00.00 malam, pukul 03.00 WIB harus sudah siap semua, dan pukul 04.00 WIB harus sudah plating, dan pukul 05.00 WIB harus sudah siap, kemudian monitor apakah ada yang kurang makanannya,” kata dia.
Sementara itu, salah satu siswa SDN 8, Fabbyan Anargya, merasa senang dengan adanya pemberian makan bergizi gratis yang didapatkan.