Gropyokan Tikus di Sukoharjo Manfaatkan Burung Hantu

Photo Author
- Jumat, 17 Januari 2025 | 16:10 WIB
Gropyokan dan pengasapan tikus di area sawah petani. (KR/dok)
Gropyokan dan pengasapan tikus di area sawah petani. (KR/dok)

KRjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan pemberantasan hama tikus di hamparan sawah wilayah Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Jumat (17/1/2025). Gropyokan tikus dilakukan salah satunya dengan memaksimalkan hewan predator burung hantu. Kegiatan sebagai upaya panen padi bisa maksimal menjaga ketahanan pangan daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, mengatakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo serangan hama tikus terjadi disejumlah wilayah dan membuat petani resah. Upaya pemberantasan hama tikus dilakukan dengan kegiatan gropyokan bersama dengan petani dan pihak terkait lainnya.

Gropyokan dilakukan melibatkan banyak orang agar hasil pemberantasan hama tikus maksimal. Dalam kegiatan tersebut petani bersama petugas melakukan pemberantasan hama tikus menggunakan emposan.

Baca Juga: Bertolak ke Kediri dengan 21 Pemain, PSS Waspadai Kepercayaan Diri Persik

Tidak kalah penting yakni memanfaatkan keberadaan ekosistem alam berupa hewan predator burung hantu. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo bahkan sudah membuatkan penangkaran burung hantu di wilayah Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo sebagai bentuk menjaga ekosistem alam memanfaatkan burung hantu membantu petani mengendalikan tikus.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga telah membantu petani dengan membuat rumah burung hantu (Rubuhan) area persawahan disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Rubuhan berfungsi penting sebagai tempat tinggal bagi burung hantu.

"Pemberantasan hama tikus dengan kegiatan gropyokan bersama petani terus dilakukan agar hasil panen padi maksimal menjaga ketahanan pangan. Kegiatan dilakukan bersama petani termasuk memanfaatkan ekosistem alam hewan predator burung hantu dalam pemberantasan hama tikus," ujarnya.

Baca Juga: Dua Kereta Api Baru Lewati Wilayah DIY Mulai 1 Februari, Ini Daftar dan Jadwalnya

Bagas menjelaskan, di wilayah Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo petani sudah lama memanfaatkan hewan predator burung hantu dalam pengendalian tikus. Burung hantu bahkan sangat dijaga petani dengan membuat penangkaran dan Rubuhan sendiri.

"Burung hantu ini membantu petani dalam mematikan tikus cukup banyak setiap hari. Jadi populasi tikus bisa ditekan dan tidak sampai merusak tanaman padi petani," lanjutnya.

Bagas mengatakan, petani sudah didorong untuk lebih ramah lingkungan dalam penanganan serangan hama tikus. Caranya dengan memanfaatkan hewan sebagai predator mematikan tikus. Hewan tersebut seperti burung hantu dan ular yang banyak ditemukan di alam sekitar di Sukoharjo.

Pemanfaatan hewan predator sebagai pengendali serangan hama tikus sudah banyak diterapkan petani. Hal itu terlihat dari hasil pemantauan dan keterangan petani disejumlah wilayah. Pengembangan bahkan terus dilakukan petani bersama kelompok tani untuk menambah hewan predator.

Baca Juga: Kemendagri Sinergi dengan Kementerian Kependudukan/BKKBN Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Anggaran DAK KB 2025

"Ular sawah dan burung hantu sudah dipakai petani Sukoharjo sejak lama sebagai hewan predator menangani hama tikus," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X