KRjogja.com - SUKOHARJO - Tiga blok Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Joho di wilayah Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo sudah lama kosong. Kondisi tersebut terjadi karena dampak PT Sritex tutup sehingga tidak ada pekerja tinggal di Rusunawa Joho. Penyebab lainnya karena rendahnya minat masyarakat. Perawatan tetap dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan.
Pengelola Rusunawa Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Sukoharjo Hartono, Senin (19/5/2025) mengatakan, kondisi saat ini dari enam blok Rusunawa Joho ada tiga blok terisi yakni blok A, B dan D. Tiga blok tersebut tidak sepenuhnya terisi penuh karena ada sekitar lima hingga enam kamar kosong di masing-masing blok.
Blok A, B dan D di isi oleh penghuni berasal dari masyarakat umum seperti pekerja pabrik, pedagang dan lainnya. Para penghuni tersebut merupakan warga Sukoharjo dari beberapa wilayah yang belum memiliki rumah tinggal sendiri.
Baca Juga: Atasi Masalah Jemaah Haji Terpisah, PPIH Arab Saudi Terbitkan Edaran
DPKP Sukoharjo mencatat masih ada tiga blok lainnya yang sudah lama kosong sejak tahun 2021 hingga sekarang 2025. Ketiganya yakni blok C, E dan F. Kondisi tersebut terjadi karena dua faktor utama yakni rendahnya minat tinggal masyarakat di Rusunawa Joho dan dampak pabrik PT Sritex tutup.
Khusus untuk pabrik PT Sritex tutup sangat terasa dampaknya bagi pengelola Rusunawa Joho. Sebab ratusan pekerja PT Sritex sebelumnya sering tinggal di Rusunawa Joho.
Para pekerja PT Sritex sering tinggal di blok C dan E di Rusunawa Joho. Namun dua blok tersebut kemudian kosong karena para pekerja terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
DPKP Sukoharjo sebelum PT Sritex tutup sudah melakukan persiapan penambahan satu blok lagi di Rusunawa Joho yakni blok F. Namun setelah perbaikan selesai dikerjakan ternyata PT Sritex kemudian tutup. Dengan demikian total keseluruhan ada tiga blok kosong yakni C, E dan F.
Baca Juga: Besok Harkitnas, Libur Atau Tidak?
"Total ada enam blok Rusunawa Joho. Blok A, B, D sudah di isi penghuni masyarakat umum. Sedangkan blok C, E dan F sudah lama kosong salah satunya karena terdampak PT Sritex tutup, selain itu juga karena minat tinggal masyarakat di Rusunawa Joho rendah," ujarnya.
Blok C dan E masing-masing memiliki 54 kamar. Sedangkan blok F sebanyak 48 kamar dan semuanya masih dalam kondisi kosong.
"Kami masih melakukan perawatan rutin mencegah terjadinya kerusakan. Sebab kami juga belum tahu kapan tiga blok kosong di Rusunawa Joho akan segera di isi," lanjutnya.
DPKP Sukoharjo melihat minat tinggal di Rusunawa Joho Sukoharjo masih tinggi dari pelaku industri. Para pelaku industri ingin menempatkan karyawan atau pekerjanya dalam satu kawasan tempat tinggal. Hal ini dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan pekerja dalam mengakses tempat kerja.
Baca Juga: Korupsi di BUMN