BPBD Sukoharjo melihat setelah mendapatkan sosialisasi dan edukasi, sudah banyak warga yang paham. Hal ini ditunjukan dengan semakin berkurangnya aktivitas membakar sampah dan daun kering di hutan dan lahan.
"Pencegahan lebih efektif. Apabila terjadi kebakaran karhutla maka proses penanganannya lebih sulit karena butuh akses ke dalam hutan dan lahan," lanjutnya.
Ariyanto mengatakan, kondisi cuaca saat ini panas ditandai dengan suhu udara terus naik. Bahkan dalam beberapa hari terakhir sudah tidak turun hujan. Cuaca saat ini diperkirakan sudah masuk perlahan dari musim hujan ke kemarau basah.
Cuaca panas berdampak pada kondisi lingkungan menjadi kering. Hal ini berdampak pada peningkatan kerawanan kebakaran. Potensi kebakaran terjadi baik di tempat terbuka maupun di bangunan tertutup.
Baca Juga: AS Roma Boyong Wesley dari Flamengo
"BPBD Sukoharjo bersama pihak terkait turun langsung keliling desa dan kecamatan memberikan sosialiasi dan edukasi. Ancaman kebakaran sudah didepan mata karena kondisi panas akibat kemarau," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo meminta pada masyarakat untuk mewaspadai kebakaran dengan tidak melakukan tindakan kelalaian seperti membakar sampah sembarangan dan meninggalkan api masih menyala. Sebab tindakan tersebut membuat api mudah merembet ke tempah lain karena membakar berbeda disekitarnya karena kondisi kering. (Mam)