Cor Logam dan Beras Rojolele Klaten Disorot Komisi B DPRD Jateng

Photo Author
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 11:45 WIB
Bupati Klaten menerima kunjungan kerja Komisi B DPRD Jawa Tengah. (Sit)
Bupati Klaten menerima kunjungan kerja Komisi B DPRD Jawa Tengah. (Sit)

Krjogja.com - KLATEN - Komisi B DPRD Jawa Tengah minta kepada Pemerintah Kabupaten Klaten untuk berupaya menghidupkan kembali kejayaan industri cor logam Batur Jaya, Ceper, dan Beras Rojolele dari Delanggu.

Hal ini diungkapkan Komisi B DPRD Jawa Tengah dalam kunjungan kerjanya di Pemkab Klaten, Selasa (12/8/2025). Rombongan Komisi B yang dipimpin H Endro Dwi Cahyono tersebut, didalamnya juga terdapat Hj Kadarwati yang merupakan ibu dari Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo. Mereka diterima oleh bupati Klaten, sekda dan jajaran kepala OPD, di ruang rapat B2 Pemkab Klaten.

Baca Juga: Gunung Merapi Dini Hari hingga Pagi Muntahkan 32 Kali Gempa Guguran

Menurut Komisi B DPRD Jateng, cor logam Ceper dan beras Rojolele Delanggu merupakan legenda dari Klaten yang tersohor di seluruh Indonesia. Bahkan, hampir setiap beras yang dijual di pasaran di luar Klaten saat ini banyak yang menggunakan merk Beras Delanggu.

Sehubungan hal itu, Komisi B berharap agar Pemkab Klaten mengurus hak paten Beras Delanggu tersebut.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo mengemukakan, Pemkab Klaten sudah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan beras Rojolele Delanggu. Diantaranya bekerjasama dengan BATAN dalam pemuliaan varietas Rojolele. Dari kerjasama tersebut telah dihasilkan dua varietas unggul baru, yakni Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Indonesia Super League 2025/2026 Pekan 1: Persija di Puncak

Untuk saat ini volume produksi beras Srinar dan Srinuk baru untuk mencukupi (dijual) kepada para ASN di lingkungan Pemkab Klaten. “Volume masih terbatas baru untuk ASN saja. Kapasitas produksi belum banyak, karena tidak semua lahan bisa ditanami varietas tersebut,” kata Bupati.

Terkait dengan cor logam Batur Jaya, Ceper, Bupati mengemukakan, surutnya kejayaan cor logam, dikarenakan kendala harga bahan baku yang sangat tinggi, serta semakin menurunnya jumlah permintaan produk. Saat ini industri cor logam Batur Jaya Ceper, masih menerima order dari PT KAI.

Di sisi lain Komisi B DPRD Jateng juga menyoroti tenaga kerja di bidang pertanian. Saat ini generasi muda sudah tidak tertarik untuk bekerja di sawah. Untuk itu Pemkab Klaten diharapkan memberikan pelatihan dengan memasukkan teknologi bidang pertanian, agar generasi muda mau bekerja di bidang pertanian.

Terkait hal ini, Bupati Klaten menjelaskan, Klaten sudah melakukan gerakan petani milenial.

“Di Demak Ijo memanfaatkan lahan pinggiran jalan tol, gerakan petani milenial menanam melon. Kita pantau terus, dua bulan lagi akan panen, kita viralkan biar generasi muda mau bertani. Biasanya kalau belum viral belum ada yang meniru, kalau sudah viral baru banyak yang ikut,” kata Bupati.

Pemkab Klaten juga memberikan berbagai pelatihan baik soft skill maupun hard skill kepada generasi muda, serta memberikan bantuan peralatan dan permodalan. (Sit)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X