Krjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo genjot program pelatihan kerja warga. Kegiatan dilakukan sebagai bagian pengentasan kemiskinan ekstrem. Terpenting juga menekan angka pengangguran sekaligus membuka lapangan kerja mandiri.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo Sumarno, Selasa (19/8) mengatakan, pengangguran menjadi salah satu penyebab penurunan ekonomi warga sekaligus kemiskinan. Hal ini terjadi karena masyarakat kelompok pengangguran tidak memiliki pekerjaan tetap sebagai sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Baca Juga: KPU Karanganyar Bentuk Jaring Informasi Pencegahan Kekerasan Seksual
Dampak lebih besar lagi yakni berpengaruh pada peningkatan angka kemiskinan ekstrem. Kelompok tersebut harus ditekan dengan berbagai upaya salah satunya dengan memberikan pelatihan kerja sebagai dasar bekal memiliki keterampilan.
Bekal keterampilan ini bisa dijadikan untuk mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan kerja sendiri. Hal ini diharapkan dapat membuat warga tersebut memiliki sumber pendapatan untuk menghidupi keluarga.
"Program pelatihan kerja terus kami genjot dan sasaran setelan ini yakni pelatihan kerja dengan target pengentasan kemiskinan ekstrem," ujarnya.
Baca Juga: Mahasiswa ITNY Raih Juara III Lomba Pemetaan Geologi Nasional
Disperinaker Sukoharjo sedang memprogramkan pelatihan kerja tersebut dengan materi tata boga, menjahit, anyaman rotan dan merajut. Pelatihan segera dilakukan secepatnya pada tahun 2025 ini.
Disperinaker Sukoharjo juga merencanakan bagi peserta pelatihan bisa mendapatkan peralatan. Hal ini penting mengingat warga setelah selesai mengikuti pelatihan kerja dapat membuka usaha sendiri sesuai bekal kemampuan.
"Sedang kami usulkan agar peserta pelatihan kerja ini dapat diberikan peralatan agar mereka bisa melanjutkan membuka lapangan kerja sendiri setelah selesai mengikuti pelatihan. Harapannya warga ini dapat bekerja baik secara mandiri rumah tangga maupun bekerja membuka home industri," lanjutnya.
Peralatan kerja yang sedang diusulkan tersebut seperti mixer, oven, gunting rotan, palu, alat rajut dan lainnya. Peralatan nantinya akan diberikan kepada peserta pelatihan kerja.
"Pelatihan kerja ini juga bagian dari menekan jumlah pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan membuka lapangan kerja sendiri," lanjutnya.
Sumarno mengatakan, Kabupaten Sukoharjo memiliki angka angkatan kerja sangat besar setiap tahun lebih dari 400.000 orang. Dari jumlah tersebut didominasi angkatan kerja muda yakni lulusan sekolah tingkat SMA/SMK dan perguruan tinggi (PT) atau sarjana.
Para lulusan tersebut mencari pekerjaan sesuai dengan bidang masing-masing. Tingginya angka lulusan sekolah dan sarjana berdampak pada ketatnya persaingan memperoleh pekerjaan. Persaingan semakin ketat karena terbatasnya lowongan kerja yang disediakan.