Krjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memastikan tanaman padi terdampak banjir bersifat ringan dan sudah teratasi. Tidak ada temuan kerusakan parah berdampak pada kegagalan tanam dan panen. Tanaman padi dipastikan masih bisa tumbuh dan diharapkan dapat panen dengan hasil maksimal.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (8/11) mengatakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah melakukan pengecekan disemua wilayah pada kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang yang berdampak pada terjadinya bencana alam banjir dan pohon tumbang akibat curah hujan tinggi dan angin kencang. Petugas memastikan dan mengecek secara langsung kondisi lahan pertanian. Hasilnya kondisi tanaman padi terdampak bencana alam rusak ringan dan dapat teratasi.
Baca Juga: Ada 9 Ribu Pelanggan, FIFGROUP Adakan Hajatan Cabang di Klaten
Tanaman padi disejumlah wilayah diketahui terendam banjir akibat meluapnya saluran irigasi dan sungai. Tanaman padi tersebut terendam air tidak lebih dari satu hari saja. Usia rata-rata tanaman padi sudah diatas sekitar 30 hari usai tanam pada musim tanam III (MT III). Namun demikian petugas juga menemukan petani yang baru tanam dengan usia tanam padi dibawah 30 hari. Kondisi tanam padi tersebut hanya rusak ringan dan teratasi setelah petani melakukan pergantian bibit padi.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga menemukan kondisi tanaman padi rusak ringan karena tertimpa pohon tumbang dampak angin kencang. Terkait temuan tersebut sudah dilakukan penanganan melibatkan petugas gabungan. Proses evakuasi dilakukan terhadap pohon tumbang dengan memotong menjadi beberapa bagian kecil dan disingkirkan dari sawah.
"Kondisi tanaman padi aman walaupun sempat terdampak bencana alam banjir dan angin kencang. Tapi hanya rusak ringan dan dapat teratasi," ujarnya.
Baca Juga: Prediksi Skor Manchester City vs Liverpool di Laga Super Big Match Liga Inggris 2025 Pekan ke-11
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo meminta kepada petani tetap waspada terhadap kerawanan bencana alam. Sebab kondisi cuaca ekstrem sekarang sering terjadi hujan deras disertai angin kencang.
"Banjir dan angin kencang berpotensi merugikan karena mengganggu tanaman padi. Jadi petani tetap waspada. Kami juga berkoordinasi dengan petugas gabungan membantu petani mengingat target pemerintah pusat swasembada pangan harus terwujud," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dengan kondisi tanaman padi sekarang lega. Sebab hasil panen maksimal sangat diharapkan untuk menambah stok pangan daerah.
"Lahan pertanian yang berada di jalur aliran sungai sangat rawan terdampak banjir. Karena itu sudah dilakukan langkah pencegahan disana seperti pengerukan sedimentasi dan membersihkan tumpukan sampah," lanjutnya.
Upaya tersebut dilakukan agar sungai dapat menampung air dalam jumlah besar. Selain itu aliran air menjadi lancar setelah tidak ada lagi tumpukan sampah yang menyumbat.
"Petani tetap kami minta waspada mengingat kondisi cuaca masih ekstrem dimana curah hujan tinggi dan angin kencang," lanjutnya.
Kondisi cuaca menjadi salah satu hal penting yang harus diwaspadai petani selain serangan hama. Sebab dapat mempengaruhi tanaman padi dan hasil panen. Kerusakan tanaman padi berdampak pada hasil panen.