Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Abdul Haris Widodo, mengatakan, Pemkab Sukoharjo mengeluarkan SE nomor 300.2/4 Tahun 2025 tentang Prakiraan Musim Hujan 2025. SE ditetapkan pada 15 Oktober 2025 dan sudah diedarkan ke kepala dinas, badan, camat, kepala desa dan lurah se-Kabupaten Sukoharjo. Isi SE tersebut yakni berdasarkan hasil rapat koordinasi persiapan menghadapi musim hujan tahun 2025/2026 nomor S/600.1.4/118/2025 tanggal 25 September 2025 serta menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur mengenai kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana pada musim penghujan di Jawa Tengah tahun 2025/2026 nomor 300.2/0008913/2025 tertanggal 30 September 2025.
Prakiraan musim hujan tahun 2025/2026 wilayah Jawa Tengah. Awal musim hujan umumnya diprediksi terjadi pada bulan Oktober 2025. Untuk Kabupaten Sukoharjo awal musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Oktober dasarian II.
Jika dibandingkan dengan normalnya secara umum awal musim hujan tahun 2025/2026 diprediksi lebih maju dari normalnya. Puncak musim hujan tahun 2025/2026 di Jawa Tengah ujungnya diprediksi terjadi pada bulan Januari dan Februari tahun 2026. Musim hujan tahun 2025/2026 di Jawa Tengah umumnya diprediksi berlangsung selama 6 sampai dengan 7 bulan (19-21 dasarian).
Abdul Haris menambahakan, memasuki musim hujan tahun 2025/2026 diimbau untuk melakukan upaya kesiapsiagaan. Pertama, mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologis pada periode peralihan musim dan puncak musim hujan terutama di wilayah rawan banjir dan tanah longsor yang diprediksi akan mengalami curah hujan diatas normal serta secara klimatologis cendrung memiliki intensitas hujan tinggi perlu dilakukan pemetaan wilayah rawan bencana hingga ke tingkat kecamatan dan desa serta upaya mitigasi bencana dengan melakukan pemangkasan pohon-pohon yang berpotensi membahayakan. Kedua, melakukan optimalisasi drainase dengan menjaga kebersihan saluran air serta memastikan kondisinya bebas dari sumbatan sampah maupun sedimen (lumpur), sekaligus mengadakan kegiatan mitigasi fisik berupa pemantauan pembersihan, perbaikan saluran air/drainase, perkuatan tanggul kritis, pengendali banjir lainnya, serta normalisasi sungai.
Ketiga, pangan, yakni dengan melakukan penyesuaian jadwal tanam agar tidak bertepatan dengan puncak musim hujan, melakukan pemilihan varietas tahan genangan, perbaikan sistem irigasi/drainase, serta dukungan pemerintah melalui benih cadangan, dan asuransi pertanian. Keempat Media Informasi dengan menyebarluaskan informasi iklim dan cuaca terkini yang dirilis oleh BMKG secara masif, disertai dengan penyampaian langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan oleh masyarakat.
Kelima, kecamatan agar membuka posko bencana sebagai langkah strategis untuk mempercepat proses pelaporan dan koordinasi kejadian bencana kepada Pusdalops BPBD Kabupaten Sukoharjo. Keenam, menyebarluaskan nomor kontak Kedaruratan di Kabupaten Sukoharjo untuk
koordinasi dalam keadaan darurat Polres Kabupaten Sukoharjo 110 / 0811 2772 003 / 0895 3223 36157, BPBD Kabupaten Sukoharjo (0271)590 551 / Pusdalops 0851 8683 7055, SAR Kabupaten Sukoharjo 0811 2957 890, Pemadam Kebakaran Kabupaten Sukoharjo (0271) 593 113 / 0895 0113 1113.
"Demikian imbauan ini disampaikan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Diharapkan masyarakat dapat lebih aktif melakukan koordinasi lintas sektoral sehingga upaya penanggulangan dan pelayanan kepada masyarakat dapat terlaksana secara optimal dan terpadu," ujarnya. (Mam)
