klaten

Air Sungai Perengsari Diuji Bisa Terbakar Api

Kamis, 28 Juli 2022 | 09:30 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Air Sungai Perengsari di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura terbukti dapat terbakar api. Hal itu dikarenakan adanya campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax diduga bocor dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo sudah melakukan pengujian membakar air sungai Perengsari dengan disaksikan bersama warga, pihak kelurahan, kecamatan dan karyawan SPBU.

Kepala Bidang (Kabid) Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Sukoharjo Suhardi, Kamis (28/7/2022) mengatakan, pengujian dilakukan dengan mengambil sampel air Sungai Perengsari yang diduga tercampur BBM jenis Pertamax akibat kebocoran tangki milik salah satu SPBU. Sampel air dilakukan pengujian dengan cara laboratorium dan diuji secara langsung dilokasi.

Sampel air yang diuji di laboratorium hasilnya baru bisa diketahui beberapa kedepan. Sedangkan pengujian langsung dilakukan dengan cara mengambil sampel air lalu menuangkannya ke tanah dan membakarnya. Dalam pengujian tersebut tersebut air dapat terbakar dan terlihat jelas api cukup besar menyala.

Suhardi mengatakan, api yang menyala besar tersebut diindikasikan karena ada campuran BBM jenis Pertamax. Namun demikian, DLH Sukoharjo meminta pada semua pihak untuk bersabar menunggu hasil secara pasti pengujian melalui laboratorium.

"Dilihat secara kasat mata air Sungai Perengsari sudah berwarna seperti halnya warna BBM jenis Pertamax. Saat diambil menggunakan botol air mineral dan saya tuangkan ke tanah dan saya sulut dengan korek api langsung menyala api besar," ujarnya.

DLH Sukoharjo dalam pengujian tersebut melibatkan warga, perwakilan Kelurahan Kartasura, perwakilan Kecamatan Kartasura dan perwakilan pegawai SPBU. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bersama kondisi air Sungai Perengsari dan hasil pengujian dengan cara dibakar langsung dan nantinya juga menunggu hasil uji laboratorium.

"Ini artinya masyarakat harus hati-hati. Jangan sampai ada sulutan api karena bisa membakar Sungai Perengsari yang diduga sudah tercampur BBM jenis Pertamax," lanjutnya.

Dampak lebih besar lagi apabila ada sulutan api dijelaskan Suhardi bisa dirasakan di SPBU. Sebab sumber kebocoran BBM jenis Pertamax diduga berasal dari SPBU.

"Tangki BBM jenis Pertamax di SPBU bocor dan kebocoran ini merembes ke tanah dan bermuara atau keluar dan tercampur air di Sungai Perengsari. Intinya jangan main api disekitar lokasi. Kami sudah minta pada petugas untuk melakukan sterilisasi lokasi," lanjutnya.

Suhardi mengatakan, DLH Sukoharjo pada Selasa (26/7/2022) jam 10.00 WIB dapat keluhan masyarakat di Perengsari Kartasura. DLH Sukoharjo pada pukul 11.00 WIB kami tindaklanjuti cek ke lokasi bersama perangkat kelurahan, kecamatan dan warga sudah ke sumbernya dan benar sungai campur BBM jenis Pertamax. Ada sedikit kebocoran deras dan tidak berhenti karena debitnya agak rendah.

Langkah -langkah DLH Sukoharjo melakukan verifikasi lapangan dan koordinasi dengan SPBU. DLH Sukoharjo pada Rabu (27/7/2022) melakukan uji laboratorium terhadap air sungai yang diduga tercampur BBM jenis Pertamax.

DLH Sukoharjo juga mengajak pihak SPBU ke lokasi sungai yang diduga tercemar BBM jenis Pertamax agar lebih jelas. Selain itu juga telah diambil sampel air.

"Dari pegawai SPBU akan melaporkan ke pemilik SPBU di Solo. Apabila benar ada kebocoran maka akan dilakukan perbaikan tangki bocor. Dari laporan warga kejadian serupa sekitar 10 tahun lalu ada kebocoran sama tapi BBM jenis solar," ujarnya.

DLH Sukoharjo sesuai keterangan pegawai SPBU menduga tangki yang sudah lama kosong karena SPBU tidak beroperasi diisi kembali BBM. SPBU itu sendiri sudah dijual pemilik lama dan dibeli oleh pemilik baru.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB