Mujiman mengatakan, para perajin rotan sekarang memiliki sikap produksi sendiri demi menjalankan usahanya. Artinya masih ada perajin tetap melakukan produksi dengan menggunakan stok bahan baku yang dimiliki. Namun ada juga perajin memilih stop produksi karena tidak ada pesanan dan akan produksi lagi setelah ada pembeli.
"Kondisi sekarang serba sulit bagi pelaku UMKM. Sebab tidak hanya sepi pesanan. Tapi juga tidak ada lagi pameran bagi perajin rotan karena larangan kerumunan massa dari pemerintah setelah ada virus corona," lanjutnya.
Pelaku UMKM perajin tenun lurik asal Desa Grogol, Kecamatan Weru, Sanikem mengatakan, kondisi sekarang adanya serangan virus corona sangat merugikan bagi pelaku UMKM perajin tenun. Sebab sepi pesanan dan berdampak pada penurunan produksi tenun lurik.