Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo bertekad menelusuri produsen dan memberikan sanksi. Apabila kedapatan ada unsur kesengajaan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses pembuatan makanan maka akan dikenakan sanksi tegas berupa proses hukum.
"Nanti kami akan berkoordinasi dengan tim Satgas Pangan pemerintah. Disana ada unsur aparat penegak hukum yang akan membantu penindakan terhadap produsen makanan yang sengaja memakai bahan kimia berbahaya," lanjutnya.
Sementara itu, Sutarmo menambahkan menjelang puasa Ramadan pengawasan terhadap peredaran produk makanan akan semakin diperketat. Sebab rawan pelanggaran tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahan kimia berbahaya namun juga produk kadaluarsa dan tidak memiliki izin edar.
"Saat puasa Ramadan banyak muncul makanan khas seperti kolang kaling dan cendol yang rawan dicampur bahan kimia. Bisa juga makanan kemasan seperti parcel yang sudah kadaluarsa. Jadi pengawasan akan kami perketat," lanjutnya.
Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi mengatakan, siap membantu dalam pengawasan peredaran makanan. Polres Sukoharjo sudah melakukan pengawasan secara berkala dan tidak hanya menunggu momen puasa Ramadan dan Lebaran saja.
"Pengawasan sudah kita lakukan. Soal temuan delapan makanan yang positif mengandung bahan kimia akan kami lakukan penyelidikan dulu. Termasuk mencari produsennya. Apabila dalam penyelidikan nanti ditemukan unsur kesengajaan memakai bahan kimia maka bisa saja ditindak dalam proses hukum sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Lurah Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Tri Sukrisno mengatakan, sidak dilakukan bersama oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pengelola Pasar Ir Soekarno dan BPOM Jawa Tengah. Petugas mengambil sejumlah sampel produk makanan yang dijual bebas pedagang di Pasar Ir Soekarno.