klaten

Budidayakan Anggrek dan Kopi Merapi, Pemuda Desa Mriyan Betah di Kampung Sendiri

Senin, 14 Agustus 2023 | 16:21 WIB
Berbagai produk yang dihasilkan pemuda Desa Mriyan.

Krjogja.com - BOYOLALI - Para pemuda Dukuh Gumuk Desa Mriyan Kecamatan Tamansari Boyolali Jawa Tengah (Jateng) tidak lagi tergiur untuk mencari pekerjaan ke kota-kota besar di luar daerahnya. Mereka lebih memilih untuk tinggal di kampungnya sendiri dengan memberdayakan tanaman hortikultura yang bisa dijadikan penghasilan.

“Ada beberapa kegiatan kami yang mendapat pendampingan saat itu, salah satunya adalah konservasi anggrek Merapi, budidaya kopi dan tanaman asli Merapi seperti pohon Dadap Duri, salah satu favorit makanan untuk satwa lutung Jawa atau lutung Merapi yang banyak menampung air,” kata Ketua Kelompok Karya Muda Komunitas Petani Konservasi Dukuh Gumuk Desa Mriyan Kecamatan Tamansari Boyolali, Joko Susanto.

Awalnya, Joko menginisiasi berdirinya Kelompok Karya Muda Dukuh Gumuk yang terdiri dari 11 pemuda desa pada tahun 2016 silam untuk melakukan konservasi anggrek spesies khususnya di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang hampir punah. Menurutnya saat itu anggrek Merapi itu sudah hampir punah.

Baca Juga: Alasan PWNU Tolak Lima Hari Sekolah di Madrasah

Namun dengan adanya pendampingan saat ini sudah ada puluhan pohon anggrek Merapi yang dikembangkan oleh kelompok warga Mriyan Boyolali. Anggrek tersebut terdiri dari 23 varian, salah satunya Vanda Tricolor.

Joko mengatakan jumlah varian anggrek Merapi seharusnya ada lebih dari 130 jenis. Saat ini ia dan kawan-kawann sedang merawat puluhan pohon anggrek di dalam sebuah green house berukuran 4 x 6 meter.

Mereka merawat anggrek di tempat tersebut selama 1,5 hingga 2 tahun sebelum dilepasliarkan ke area Gunung Merapi. Masyarakat juga bisa membeli anggrek-anggrek tersebut dari warga, tetapi untuk dikembalikan ke Taman Nasional Gunung Merapi dan tidak bisa dibawa pulang.

Tak hanya dirawat di green house, di lokasi konservasi tersebut juga ada laboratorium kultur jaringan untuk memperbanyak anggrek. “Sebelas orang dari kami itu tidak ada yang punya latar belakang pendidikan pertanian. Namun dengan pendampingan kami bisa melakukannya,” tukasnya.

Baca Juga: Alasan PWNU Tolak Lima Hari Sekolah di Madrasah

Pendampingan yang dilakukan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Karanganyar dan pabrik Aqua Klaten tidak sampai disitu saja. Pada tahun 2017, warga di Desa Mriyan ini juga dibimbing untuk mengembangkan budidaya tanaman kopi di lereng-lereng Merapi luar kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Selain untuk konservasi air dan mencegah longsornya tanah dari tanaman kopi ini bijinya bisa diolah sendiri dengan memberdayakan pemuda-pemuda yang tinggal di Desa Mriyan. “Karenanya pemuda di sini itu tidak ada yang merantau, tidak ada yang ke luar desa. Mereka tetap masih konsisten dengan pekerjaannya sebagai tani, sebagai anak desa,” ucapnya.

Saat ini, para pemuda desa Mriyan ini bahkan sudah mendirikan Kedai Kopi Gumuk di desanya. Selain menyuguhkan kopi bertajuk Gumuk Coffee yang menjadi salah satu kuliner kopi yang wajib dicoba.

Di kedai sederhana ini, kopi dibuat dengan sentuhan soft fruity dan asam namun tidak menyengat serta tersaji dengan kacang dan pisang kepok rebus. Seruputnya menjadi lebih indah dengan hamparan langit yang seakan menyatu dengan desa.

Parli, salah seorang barista dalam kedai Kopi Gumuk mengatakan dahulu sebelum didampingi, kopi di Desa Mriyan hanya dikonsumsi di rumah-rumah saja dan belum dikenal orang. Tapi kini kopi desa ini bisa dikenal hingga di daerah-daerah lain.

Baca Juga: Cerita Anak KKN UGM Ditangisi Warga Desa di Wakatobi Saat Hendak Pulang

“Apalagi kalau setiap Sabtu dan Minggu itu biasanya para gowes pada mampir minum kopi di Kedai Kopi Gumuk ini. Kami juga diberi pelatihan untuk bisa menjadi barista yang baik dan kini kami sudah bisa roasting kopi sekarang,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB