Krjogja.com - SOLO - Kurikulum Merdeka dinilai cocok untuk mengatasi persoalan anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Penang Malaysia yang kurang beruntung dalam mengenyam pendidikan. Mereka tergolong anak wajib belajar pada jenjang pendidikan dasar, namun tidak tertampung pada pendidikan formal.
Sebagai pengganti mereka hanya mengikuti kegiatan di Sanggar Belajar yang fasilitasnya serba kurang memadahi. "Padahal jumlah anak WNI yang belum mendapatkan hak Pendidikan Untuk Semua (PUS) terus bertambah," ungkap Dr Djalal Fuadi MM, Ketua Pengabdian Pada Masyarakat Kemitraan Internasional (PKM-KI) FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (20/9).
Baca Juga: Sumbu Filosofi Yogya Jadi Warisan Dunia, Pemda dan Masyarakat Berperan Melestarikan
Menurutnya, mereka tidak bisa masuk sekolah formal karena terkendala status kewarganegaraan. Keberadaan Sanggar Belajar Indonesia itu mau tidak mau harus dibenahi dan ditingkatkan. "Kami melakukan pemberdayaan guru dan fasilitator dengan pendekatan pembelajaran berdeferensiasi yang berpihak pada anak."
Pendekatan pendidikan berpihak pada anak tersebut sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Jadi guru dan fasilitator yang jumlahnya minim didorong untuk bisa mengikuti keinginan peserta didik. Misalnya ada anak yang ingin memiliki ketrampilan menganyam, diberi pelatihan hingga bisa dan terampil.
Baca Juga: Wujudkan Indonesia Emas, Ganjar Bidik Nol Kemiskinan Ekstrem
"Ternyata penerapan Kurikulum Merdeka di sanggar belajar membuat anak senang. Ketika kami menerapkan di Sanggar Permai, sanggar yang lain juga ingin mengikuti dan diberikan pelatihan," jelas Djalal. Tim pengabdian tidak saja diikuti dosen dan mahasiswa UMS, UM Ponorogo, tapi melibatkan Malaysia.
Karena 47 fasilitator Sanggar Belajar adalah mahasiswa Malaysia, UMS dan UMP. Mereka bersama satu guru dan kepala mendidik 26 siswa SD dari berbagai tingkatan dalam satu ruangan. Pengabdian Kemitraan Internasional dirancang berkelanjutan. Tim yang diperkuat Prof Harun Joko Prayitno MHum dan Dr Choriyah Widyasari MPsi juga merangkul Pimpinan Cabang Muhammadiyah Penang.(Qom)