Krjogja.com - SUKOHARJO - Harga cabai rawit merah belum berhenti naik. Kenaikan semakin menjadi dan sekarang dihargai Rp 75.000 per kilogram. Hujan yang sudah mulai turun diharapkan mampu menekan harga dengan hasil panen melimpah.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Selasa (7/11) mengatakan, harga semua jenis cabai pada awal November ini masih terus mengalami kenaikan dan belum berhenti naik. Penyebabnya masih sama dipengaruhi cuaca panas ekstrem El Nino. Hal ini membuat tanaman cabai tidak bisa panen maksimal. Disisi lain permintaan masyarakat terus mengalami kenaikan.
Baca Juga: Usaha Sewa Gedung Laris Manis
Harga semua jenis cabai saat ini naik dibandingkan Minggu lalu. Harga cabai tertinggi terjadi pada jenis rawit merah tembus Rp 75.000 per kilogram. Harga tersebut terus naik dan pada Minggu lalu hanya Rp 72.000 per kilogram.
Harga cabai merah besar teropong sebelumnya Rp 50.000 per kilogram mengalami kenaikan Rp 3.000 per kilogram menjadi Rp 53.000 per kilogram. Cabai merah keriting naik Rp 1.000 per kilogram dari Rp 52.000 per kilogram menjadi Rp 53.000 per kilogram. Sedangkan khusus harga cabai rawit hijau stabil Rp 55.000 per kilogram.
Diskopumdag Sukoharjo mengakui kenaikan harga bahan pokok pangan khususnya cabai paling menonjol dibanding lainnya. Sebab pergerakan kenaikan harga paling cepat dan menyita perhatian masyarakat sejak beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Dampak Postingan Dukung Israel, Uninstall Grab Jadi Trending Topik
"Harga cabai rawit merah belum berhenti naik karena masih terpengaruh El Nino. Namun hujan sekarang sudah mulai turun sekarang dan mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan hasil panen cabai," ujarnya.
Dengan hujan tersebut, Iwan menjelaskan akan membantu proses pertumbuhan tanaman cabai. Hal ini bisa berdampak pada peningkatan hasil panen. Dengan demikian maka stok cabai dipasaran bertambah dan mampu menekan harga jual dipasaran.
Di Kabupaten Sukoharjo stok cabai dipasaran disuplai dari petani lokal dan kiriman luar daerah. Namun demikian pada saat ini stok terbatas karena pengaruh cuaca panas ekstrem El Nino dan berdampak pada kenaikan harga.
Baca Juga: Babinsa Koramil Enarotali Bagi-bagi Susu Kepada Ibu Hamil dan Balita
"Warga sebenarnya sudah banyak yang menanam cabai di pekarangan rumah maupun di media tanam lainnya seperti pot, kaleng bekas dan lainnya. Hasil panen tersebut bisa digunakan warga membantu memenuhi kebutuhan hidup," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo terus berusaha membantu menyediakan stok bahan pokok pangan salah satunya cabai untuk menekan harga. Usaha dilakukan mengingat sebentar lagi menghadapi momen Natal dan Tahun Baru 2024. Apabila tidak dilakukan upaya maka dikhawatirkan harga akan terus melonjak.
"Harga kebutuhan pokok pangan yang naik selain cabai ada telur ayam dan bawang merah," lanjutnya.