klaten

Harga Beras Mahal, UMKM di Sukoharjo Menjerit

Rabu, 28 Februari 2024 | 15:30 WIB
Stok beras di gudang Bulog dilaporkan relatif aman. (Foto: Djoko Santoso HP)


KRjogja.com - SUKOHARJO - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bergerak dibidang makanan merasakan dampak besar kenaikan harga kebutuhan pokok pangan salah satunya beras. Kondisi tersebut membuat biaya produksi naik dan merugikan karena pendapatan yang diterima tetap. Pelaku usaha masih bertahan dan belum menaikan harga.

Pelaku UMKM usaha warung makan di Kartasura Sudadi, Rabu (28/2/2024) mengatakan, harga kebutuhan pokok pangan yang menjadi komponen penting usaha warung makan semuanya mengalami kenaikan. Bahkan harga beras terus melambung tinggi. Kondisi tersebut membuat beban usaha menjadi semakin berat. Sebab biaya produksi terus bertambah. Sedangkan pendapatan justru tetap bahkan cenderung menurun karena sepinya pembeli.

"Kalau usaha warung makan itu yang paling penting beras. Kalau harga beras terus naik jelas memberatkan. Kemudian bahan pokok penting lainnya untuk usaha saya seperti minyak goreng, cabai, telur ayam dan daging ayam. Itu harganya masih tinggi semua," ujarnya.

Baca Juga: Difabike dan SiBakul Jogja Sinergi dalam Rangka Ekonomi Inklusi

Sudadi mengaku, terpaksa tetap bertahan dengan kondisi beban tinggi menjalankan usahanya. Sebab biaya produksi yang harus dikeluarkan dilakukan penghitungan cermat agar tidak merugi.

"Untuk harga makanan yang saya jual tetap tidak ada kenaikan. Cuma porsi saja yang dikurangi. Itu juga sudah diprotes pembeli katanya makan menjadi sedikit disini," lanjutnya.

Pelaku UMKM Sukoharjo Endang Surya mengatakan, usaha katering yang dijalani menyesuaikan dengan kondisi perkembangan harga bahan pokok dipasaran. Kenaikan harga beras juga diimbangi dengan naiknya harga menu olahan katering yang disediakan.

"Kami menyesuaikan harga dipasaran. Seperti beras itu sangat tinggi harganya sekitar Rp 15.000-Rp 16.000 per kilogram. Jadi makanan yang kami jual dalam paket ketering juga menyesuaikan. Pembeli juga bisa menyesuaikan kemampuan artinya memilih paket makanan sesuai keuangan," ujarnya.

Endang mengatakan, kondisi sekarang sangat memberatkan pelaku usaha. Sebab harga bahan pokok pangan mengalami kenaikan. Kenaikan harga juga membuat masyarakat banyak mengeluh.

"Sekalipun kami terpaksa menaikan harga itu juga tidak sebanding karena keuntungan sangat mepet. Biaya produksi kami juga naik," lanjutnya.

Terkait kondisi ini para pelaku usaha meminta kepada pemerintah untuk segera turun membantu mengatasi masalah. Sebab kenaikan harga bahan pokok pangan salah satunya beras sangat tinggi.

"Beras sebagai makanan pokok masyarakat kita sangat penting. Jadi harga tinggi selain memberatkan pelaku usaha juga masyarakat umum. Kami minta pemerintah segera menurunkan harga," lanjutnya.

Baca Juga: 240 Peserta Ikuti SILAT APIK 2024

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok pangan salah satunya beras memang sangat dirasakan masyarakat umum. Termasuk para pelaku UMKM khususnya yang bergerak dibidang makanan dan minuman.

Diskopumdag Sukoharjo melakukan pemantauan dan pendampingan penuh kepada para pelaku UMKM. Sebab ditengah kondisi seperti sekarang rawan terjadi masalah seperti kekurangan modal, sepi pemasaran dan lainnya.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB