klaten

Air Kiriman Luar Daerah Masuk Sukoharjo

Rabu, 11 Desember 2024 | 12:50 WIB
Air banjir yang masih menggenangi area persawahan. (KR/dok)


KRjogja.com - SUKOHARJO - Banjir bandang menjadi salah satu ancaman yang kemungkinan bisa terjadi di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Sebab air kiriman dari luar daerah dalam jumlah besar dan waktu mendadak masuk. Kondisi tersebut terjadi karena peningkatan curah hujan.

Camat Bulu Widyanto Setyo Wibowo, Rabu (11/12/2024) mengatakan, di wilayah Kecamatan Bulu belum ada kejadian banjir. Namun beberapa hari terakhir terjadi hujan deras dengan intensitas waktu lama. Curah hujan tinggi tersebut berdampak pada kenaikan debit air sungai di wilayah Kecamatan Bulu. Dampak lainnya, adanya kiriman air dalam jumlah besar dari luar daerah masuk wilayah Kecamatan Bulu. Kondisi tersebut dikhawatirkan mengakibatkan banjir bandang dan bersifat merusak.

"Sementara belum ada banjir, hanya beberapa kali terjadi limpasan air sungai menggenangi beberapa wilayah di Kecamatan Bulu. Justru kami khawatir terjadi banjir bandang air kiriman dari luar daerah masuk mengingat curah hujan tinggi sekarang," ujarnya.

Baca Juga: Bisnis Properti Tahun 2025 Makin Menjanjikan

Pemerintah Kecamatan Bulu sudah meminta kepada pemerintah desa melakukan pemantauan dan lebih ekstra waspada dalam menghadapi kerawanan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang. "Wilayah Kecamatan Bulu ini memiliki tingkat kerawanan bencana alam tinggi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang. Khusus tanah longsor karena banyak perbukitan dekat dengan pemukiman penduduk," lanjutnya.

Sebagai antisipasi banjir juga telah dilakukan kegiatan gotong royong membersihkan aliran sungai dibeberapa tempat di wilayah Kecamatan Bulu. Kegiatan digelar dengan melibatkan sejumlah pihak terkait.

"Sudah kami minta kepada pemerintah desa dan warga untuk memastikan aliran air di sungai lancar. Jangan sampai tersumbat dan meluap," lanjutnya.

Camat Weru Pandiyanto mengatakan, aliran sungai di wilayah Kecamatan Weru terhubung dengan sungai di daerah lain seperti Cawas, Klaten dan Gunungkidul, Yogyakarta. Hal ini membuat aliran dan debit air saling terkait. Sebab air dari luar daerah masuk ke wilayah Weru dan bisa berdampak banjir.

"Yang dikhawatirkan apabila air kiriman dalam jumlah besar dan berdampak banjir bandang. Ini yang diwaspadai mengingat curah hujan tinggi dan biasanya air kiriman dari luar daerah berdampak besar di Weru," ujarnya.

Baca Juga: BPMP DIY Dan Pemda DIY Siap Wujudkan Jogja Istimewa Tanpa Kekerasan

Pandiyanto mengatakan, kejadian banjir bandang pernah terjadi di wilayah Kecamatan Weru dampak air kiriman dari luar daerah beberapa tahun lalu. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan hanya kerusakan pada tanaman padi serta barang di rumah warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan, kewaspadaan terhadap bencana alam semakin diintensifkan mengingat kondisi cuaca sekarang cukup ekstrem dimana ada peningkatan curah hujan dan angin kencang setiap hari. Hujan deras dengan durasi waktu lama berdampak pada peningkatan signifikan debit air sungai. Sedangkan angin kencang bersifat merusak seperti merobohkan pohon dan atap bangunan.

Cuaca ekstrem tersebut membuat BPBD Sukoharjo gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait kerawanan bencana alam. Sebab banjir, angin kencang, bahkan tanah longsor bisa terjadi kapan saja.

BPBD Sukoharjo membagi dua fase kerawanan bencana alam. Pertama yakni fase menjelang akhir tahun dimana bencana alam diwaspadai bersamaan dengan momen perayaan Natal dan tahun baru. Pada periode Desember 2024 diperkirakan ada peningkatan curah hujan disertai angin kencang.

Selama satu bulan tersebut dan menjelang akhir tahun 2024 masyarakat diminta tetap waspada. Khususnya warga yang tinggal di wilayah rawan banjir seperti di bantaran Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya. Termasuk warga yang tinggal di wilayah rawan angin kencang berdampak pada pohon tumbang.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB