Krjogja.com Sukoharjo Kenaikan harga cabai belum berhenti pada momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kenaikan harga terjadi pada semua jenis cabai. Harga diperkirakan terus mengalami kenaikan selepas Natal dan menjelang Tahun Baru.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Sabtu (28/12) mengatakan, kenaikan harga cabai saat ini selepas perayaan Natal 2024 belum berhenti. Kenaikan harga terjadi pada semua jenis cabai. Kepastian kenaikan harga cabai tersebut diketahui setelah petugas melakukan pemantauan stok dan harga kebutuhan pokok pangan di semua pasar tradisional.
Harga paling tinggi terjadi pada cabai rawit merah sekitar Rp 60.000-62.000 per kilogram. Harga tersebut masih dimungkinkan berubah menjelang perayaan Tahun Baru 2025.
Baca Juga: Cemburu Buta, Pria Disabilitas di Banyumas Tega Bunuh Istrinya dengan Kunci Inggris
Data Diskopumdag Sukoharjo mencatat harga cabai merah besar mengalami kenaikan rata-rata Rp 3.250 per kilogram. Harga cabai merah besar sekarang dijual rata-rata Rp 53.000-Rp 55.000 per kilogram. Harga cabai merah keriting mengalami kenaikan rata-rata Rp 5.500 per kilogram. Harga cabai merah keriting sekarang Rp 53.000-Rp 55.000 per kilogram. Harga cabai rawit merah dijual rata-rata Rp 60.000-Rp 62.000 per kilogram. Harga cabai rawit hijau Rp 40.000 per kilogram "Permintaan cabai di masyarakat tinggi pada momen perayaan Nataru dan berdampak pada kenaikan harga," ujarnya.
Meski mengalami kenaikan harga namun Diskopumdag Sukoharjo memastikan kebutuhan cabai untuk masyarakat masih bisa terpenuhi pada perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Stok masih akan ditambah dengan mendatangkan pasokan tambahan cabai dari petani lokal Sukoharjo dan luar daerah.
"Kebutuhan cabai masih terpenuhi untuk masyarakat meski saat ini ada kenaikan harga," lanjutnya.
Baca Juga: Tingkatkan Jumlah Pendengar, KPID DIY Bareng Stakeholder Penyiaran Bagi Radio
Kenaikan harga kebutuhan pokok pangan juga terjadi pada bawang putih jenis honan Rp 750 per kilogram. Harga sebelumnya Rp 38.500 per kilogram naik menjadi Rp 39.250 per kilogram.
"Harga kebutuhan pokok pangan lainnya masih stabil dan ada yang turun. Sedangkan secara umum kebutuhan masyarakat selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 aman dan terpenuhi," lanjutnya.
Penurunan harga kebutuhan pokok pangan terjadi pada bawang merah sebesar Rp 250 per kilogram dari sebelumnya Rp 38.000 per kilogram menjadi Rp 37.000 per kilogram, telur ayam turun Rp 250 per kilogram dari sebelumnya Rp 30.250 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Diskopumdag Sukoharjo mencatat harga kebutuhan pokok pangan lain menjelang Nataru masih stabil. Harga beras premium Rp 14.000 per kilogram, beras medium Rp 13.000 per kilogram, gula pasir Rp 17.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp 17.700 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp 20.000 per liter, minyakita Rp 16.300 per liter, daging sapi paha depan Rp 120.000 per kilogram, daging ayam Rp 35.000 per kilogram, tepung terigu Rp 12.500 per kilogram, kacang kedelai impor Rp 13.000 per kilogram, bawang putih jenis kating Rp 42.000 per kilogram, bawang Bombay Rp 25.000 per kilogram. (Mam)
Iwan Setiyono, mengatakan, pemantauan terhadap ketersediaan dan harga bahan pokok khususnya pangan semakin diintensifkan. Pemantauan juga dilakukan petugas terkait distribusi barang dari produsen ke gudang hingga sampai ke pembeli atau masyarakat.
Pemantauan tersebut dilakukan sebagai bagian persiapan menjelang perayaan Natal dan tahun baru. Pada momen tersebut kemungkinan permintaan bahan pokok pangan mengalami peningkatan. Hal ini sangat berpengaruh pada ketersediaan barang dan harga dipasaran.
Kondisi yang terjadi di pasar sekarang lebih dipengaruhi karena stok barang masih melimpah. Selain itu distribusi berjalan lancar dan tidak ada kendala besar yang mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.