KRjogja.com - SUKOHARJO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) berencana melakukan pengecekan alat deteksi dini banjir atau early warning system (EWS) di wilayah Kabupaten Sukoharjo dalam waktu dekat. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan EWS dapat berfungsi sekaligus evaluasi deteksi dini bahaya banjir pada masyarakat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Minggu (12/1/2025) mengatakan, BPBD Sukoharjo sudah menjalin komunikasi dengan BBWSBS terkait kewaspadaan bencana alam banjir berupa pengecekan EWS di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Sasarannya yakni EWS yang dipasang disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.
Rencana BPBD Sukoharjo tersebut mendapat respon BBWSBS dengan mengagendakan pengecekan EWS secepatnya. Hal ini dilakukan mengingat pada Januari ini curah hujan meningkat. Terlebih lagi pada Februari mendatang diperkirakan masuk puncak musim hujan.
Baca Juga: Viral, Ternyata Mobil RI 36 Milik Raffi Ahmad
Pengecekan EWS sengaja dilakukan BPBD Sukoharjo dengan melibatkan BBWSBS yang memiliki kewenangan. Nantinya, petugas tidak hanya mengecek EWS saja, namun juga terkait kelengkapan alat lain yang dibutuhkan.
Terpenting juga evaluasi mengenai deteksi dini bahaya banjir disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. EWS nantinya tidak hanya menjadi tanggungjawab petugas saja, namun juga melibatkan masyarakat membantu pengawasan dan perawatan agar tidak cepat mengalami kerusakan.
"Kondisi cuaca sekarang di bulan Januari curah hujan meningkat dan Februari mendatang diperkirakan puncak musim hujan. Kami agendakan pengecekan EWS bersama BBWSBS secepatnya sebagai deteksi dini Kewaspadaan bencana alam banjir," ujarnya.
BPBD Sukoharjo terus melakukan pemantauan wilayah rawan bencana alam ditengah kondisi perubahan cuaca ekstrem. Salah satu yang dipantau yakni kerawanan banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Mojolaban dan Polokarto.
Baca Juga: Wukirsari Mitigasi Bencana, Longsor Dekat Masjid Kompleks Makam Raja
“Sudah banyak relawan peduli terhadap bencana alam dan mereka turun membantu masyarakat. Salah satunya memberikan informasi kewaspadaan banjir dengan memantau kondisi sungai atau kali,” lanjutnya.
Kerawanan banjir semakin besar setelah ada peningkatan curah hujan. Kondisi tersebut sangat terasa dampaknya bagi Sukoharjo karena sering dilanda banjir setiap tahun akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
Pengecekan EWS dilakukan BPBD Sukoharjo dengan melibatkan BBWSBS di lima lokasi berbeda tempat pemasangan EWS. EWS tersebut seperti terpasang di Dam Colo Pengkol-Nguter, Serenan-Sukoharjo, Bacem-Grogol, Peren-Pranan Polokarto dan Laban-Mojolaban.
Keberadaan EWS sangat penting sebagai usaha membantu memberikan peringatan dini memberikan tanda bahaya banjir datang akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
Tanda bahaya dari EWS dikatakan Ariyanto, bisa membuat warga bersiap melakukan evakuasi menghindari bahaya banjir. Dengan demikian maka bisa menekan terjadinya korban.