EWS sebelumnya sengaja dipasang sebagai bentuk kewaspadaan peringatan dini kepada masyarakat saat terjadi banjir. Setelah dilakukan pengecekan diketahui hasil kondisi EWS berfungsi normal. Tidak ditemukan kerusakan parah sehingga menghambat fungsi alat.
"Kondisi EWS setelah dilakukan pengecekan dalam keadaan berfungsi normal. Artinya bisa digunakan sebagai bentuk peringatan dini kepada masyarakat mengantisipasi banjir luapan Sungai Bengawan Solo," lanjutnya.
Pengecekan EWS sengaja dilakukan BPBD Sukoharjo dengan melibatkan BBWSBS yang memiliki kewenangan. Petugas sudah melakukan pengecekan EWS dan kelengkapan alat lain yang dibutuhkan.
Terpenting juga evaluasi mengenai deteksi dini bahaya banjir disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. EWS nantinya tidak hanya menjadi tanggungjawab petugas saja, namun juga melibatkan masyarakat membantu pengawasan dan perawatan agar tidak cepat mengalami kerusakan.
"Kondisi cuaca sekarang curah hujan masih tinggi," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo terus melakukan pemantauan wilayah rawan bencana alam ditengah kondisi perubahan cuaca ekstrem. Salah satu yang dipantau yakni kerawanan banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Mojolaban dan Polokarto. (Mam)