"Sedang kami lakukan koordinasi melibatkan sekolah khususnya SMA/SMK dan PT. Berapa jumlah siswa dan mahasiswa disana yang sudah lulus pendidikan, berapa yang sudah terserap kerja dan berapa yang masih menganggur. Termasuk kemana penyerapan kerja mereka. Bagi yang belum bekerja maka akan dilakukan upaya penyaluran kerja sesuai dengan bidang lulusan atau kemampuan masing-masing. Ini dilakukan sebagai antisipasi angka pengangguran meledak sesuai imbauan pemerintah pusat," lanjutnya.
Baca Juga: Bukit Klangon Membara dengan Persaingan Sengit Para Rider Elite Downhill dan Cross-Country
Dalam koordinasi diketahui bahwa pihak SMA/SMK dan PT sudah memiliki langkah kebijakan masing-masing terkait dengan pendataan. Termasuk penyaluran kerja bagi lulus pendidikan baik di SMA/SMK dan PT. Dengan demikian maka dipastikan ada sebagian siswa dan mahasiswa setelah lulus bisa mendapat kerja.
"Angkanya sedang kami sinkronkan. Tapi kemungkinan yang bisa langsung kerja belum banyak menyesuaikan kebutuhan lowongan kerja dari industri atau instansi," lanjutnya.
Sumarno menjelaskan, seperti ditingkat SMK disana sudah memiliki kerjasama dengan sejumlah industri atau perusahaan dengan tujuan pelatihan kerja dan penyerapan kerja. Pelatihan kerja dilakukan terhadap siswa kelas akhir dalam bentuk magang. Nantinya setelah lulus siswa tersebut bisa langsung bekerja atau melalui proses seleksi lanjut sebelum dikerja kerja.
"Program dan juga diterapkan di PT. Apalagi di Kabupaten Sukoharjo ini ada cukup banyak PT baik negeri dan swasta. Jadi lulusan disana nantinya bisa diharapkan bisa terserap lowongan kerja," lanjutnya.
Disperinaker Sukoharjo melihat potensi lowongan kerja di Kabupaten Sukoharjo sangat besar dengan banyaknya industri. Namun kendala dihadapi karena faktor lesunya ekonomi sehingga berdampak pada penurunan penyerapan pekerja baru. (Mam)