klaten

Disdikbud Sukoharjo Siapkan Sekolah Unggulan di Weru dan Grogol

Jumat, 10 Oktober 2025 | 19:35 WIB
SMAN Unggulan MH Thamrin yang menjadi salah satu 12 Sekolah Garuda Transformasi (Foto Badan Informasi Pemerintah)

SUKOHARJO Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo siapkan dua sekolah unggulan. Program tersebut mulai diterapkan tahun 2026 dan jumlah sekolah unggulan akan terus ditambah pada tahun 2027 dan seterusnya.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah unggulan akan menerapkan kurikulum nasional religius. Artinya tetap memakai dasar yang ditetapkan pemerintah dengan tambahan ilmu agama.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Sukoharjo Havid Danang PW, Kamis (9/10) mengatakan, Disdikbud Sukoharjo saat ini sudah melakukan persiapan sekolah unggulan di wilayah Kecamatan Grogol dan Weru. Ada dua sekolah yang ditunjuk dan sekarang sedang disiapkan.

Baca Juga: Sebanyak 14 Wartawan di Yogyakarta Ikuti UKW, Buktikan Kemampuan dan Tingkatkan Kualitas Jurnalis

Pemilihan wilayah penerapan sekolah unggulan di Kecamatan Grogol dilakukan dengan melihat aspek kepadatan penduduk yang tinggi. Kondisi tersebut membuat persaingan mendapat murid di sekolah sangat ketat. Sedangkan Kecamatan Weru dipilih karena berbanding terbalik dengan Kecamatan Grogol karena jumlah penduduk yang sedikit. Namun demikian kondisi tersebut juga berdampak pada persaingan ketat memperebutkan murid baru di sekolah saat tahun ajaran baru.

"Kondisi sekolah negeri karena regulasi berdampak pada keterbatasan dibanding sekolah berbasis agama. Itu terlihat setiap kali tahun ajaran baru sekolah persaingan mendapat murid baru sangat ketat. Karena itu Disdikbud Sukoharjo akan menerapkan program sekolah unggulan dan siap diterapkan tahun 2026 mendatang. Tahun 2025 ini sudah persiapan di Grogol dan Weru," ujarnya.

Persiapan yang dilakukan di tahun 2025 berupa fisik bangunan sekolah. Selain itu juga terkait tenaga pendidik dan lainnya. Termasuk di tahun 2026 mendatang akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana tambahan.

Sekolah unggulan nanti akan menanggung semua biaya pendidikan siswa. Artinya pembelajaran diterapkan secara gratis. Kebutuhan anak akan dipenuhi oleh Disdikbud Sukoharjo.

"Sedang kami persiapan kepala sekolah dan guru yang kompeten. Termasuk tenaga pendidik untuk muatan lokal, pegawai Tata Usaha dan penjaga sekolah. Kurikulum yang akan diterapkan nanti sesuai standar nasional dan ditambah nilai-nilai religius agama," lanjutnya.

Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo Danur Sri Wardhana mengatakan, Komisi IV DPRD Sukoharjo meminta kepada Disdikbud Sukoharjo memiliki konsep dan program yang jelas terkait sekolah unggulan. Jangan sampai program tersebut bermasalah ditengah jalan.

"Sekolah unggulan ini programnya seperti apa, konsepnya bagaimana harus jelas. Apakah sama dengan sekolah pada umum lainnya. Perbedaanya apa dan itu harus disiapkan dari sekarang. Jangan sampai bermasalah ditengah jalan karena sistem pendidikannya yang belum siap. Padahal sekolah unggulan ini dijalankan agar pendidikan Sukoharjo maju," ujarnya.

Komisi IV DPRD Sukoharjo menyoroti terkait dengan kesiapan Disdikbud Sukoharjo. Sebab sekolah unggulan tersebut rencananya akan mulai diterapkan tahun 2026 mendatang. Disisi lain, kondisi persaingan sekolah negeri dan swasta sangat ketat.

"Bagaimana dengan tenaga pendidiknya apakah sudah siap. Termasuk bangunan sekolahnya seperti apa. Sebab sekolah unggulan ini nantinya tetap menggunakan sekolah negeri yang sudah ada sekarang," lanjutnya. (mam)

 

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB