klaten

UGM Kembangkan Varietas Padi Unggul Gamagora 7

Kamis, 30 Oktober 2025 | 11:45 WIB
foto: risbika putri. Kegiatan Rembug Sesarengan UGM bersama masyarakat Desa Sekaran, Klaten

KLATEN-Krjogja.com - Penerapan hasil riset sangat penting dalam sektor pertanian karena mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, dan memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Riset menghasilkan teknologi dan kebijakan baru yang dapat membantu petani mengatasi tantangan seperti perubahan iklim, degradasi lahan, serta persaingan pasar. 

Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengembangkan varietas padi unggul bernama Gadjah Mada Gogo Rancah 7 atau Gamagora 7. Varietas ini memiliki beberapa kelebihan, seperti umur panen yang pendek, produktivitas yang tinggi, dan kandungan gizi yang baik.

Dosen Fakultas Pertanian, peneliti varietas padi Gamagora 7, Prof. Taryono menjelaskan inovasi ini dinilai mampu menjadi solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dalam dunia pertanian, sekaligus mengatasi masalah stunting di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa varietas ini memiliki banyak keunggulan. 

"Umur panen yang pendek, yaitu 95 hari pada musim hujan dan 85 hari pada musim kemarau. Produktivitas yang tinggi, dapat mencapai 9,7 ton per hektar. Lelu memiliki kandungan gizi yang baik, seperti protein, zat besi, dan zinc. Kemampuan recovery yang baik setelah terkena kekeringan,"ujarnya dalam Rembug Sesarengan di Kantor Kepala Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari, Klaten (29/10/25).

Ia menjelaskan Gamagora 7 berpotensi untuk meningkatkan produksi beras nasional dan membantu menangani permasalahan stunting di Indonesia. Varietas ini juga dapat dibudayakan di lahan sawah maupun lahan tadah hujan di Indonesia.

"Gamagora 7 telah ditanam di beberapa daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Produktivitasnya dapat mencapai 9-10 ton per hektar di lahan yang subur. Untuk Klaten, produksinya, ini 6 sampai 7 ton biasanya, kalau tidak ada tikus,"tambahnya.

Prof. Taryono mengatakan harga beras Gamagora 7 sedikit lebih mahal daripada beras biasa.

"Harga sekitar Rp 17.000 per kilogram. Namun, kualitas berasnya yang tinggi dan kaya gizi membuatnya diminati oleh banyak konsumen. Dengan demikian, Gamagora 7 dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produksi beras nasional dan membantu meningkatkan kesejahteraan petani,"katanya.

Gamagora 7 awalnya dikembangkan untuk menghadapi dampak perubahan iklim terhadap hasil panen petani. Namun seiring waktu, varietas ini menjadi inovasi unggulan UGM dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Sebagai bentuk hilirisasi riset, UGM mengemas hasil panen Gamagora 7 menjadi Beras Premium Presokazi, produk pangan bergizi yang difokuskan untuk mengatasi kekurangan zat besi (Fe) dan seng (Zn) pada anak-anak dan ibu hamil.

“Yang tentu saja sangat menarik adalah rasa nasinya itu pulen. Di beberapa daerah kandungan gizinya cukup baik itu protein, zat besi maupun zinc. Yang ini sebenarnya diharapkan juga dapat membantu menangani permasalahan stunting yang ada di Indonesia,” ungkapnya.

Selain kandungan gizinya, Gamagora 7 juga memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi ekstrem.

“Kelebihan Gamagora 7 juga termasuk kemampuan recovery-nya dimana kemampuan untuk hidup kembali itu cukup baik. Sehingga kemungkinan kegagalan panen karena kekurangan air itu relatif sangat rendah,” kata dia.

Lebih lanjut, Rembug Sesarengan UGM digelar dengan Tema "Ngolah Ilmu, Nandur Harapan: Inovasi UGM sebagai untuk Ketahanan Pangan Indonesia" dengan menghadirkan narasumber yaitu Prof. Himawan Tri Bayu Murti Petrus, Dr. Andrianto Ansari, dan Dr. Cahyo Wulandari. Mereka berdialog dengan para petani lokal Desa Sekaran.

Kegiatan menjadi bagian dari kampanye sains dan teknologi: 'Riset Kuat, Pangan Hebat’, yang didukung oleh Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Kemdiktisaintek, melalui Program Kampanye Tematik Sains dan Teknologi (Resona Saintek).  

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB