Krjogja.com - KULONPROGO - Pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Kulonprogo mengaku prihatin terhadap kondisi bangunan Pasar Brosot di Kapanewon Galur Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kendati terkendala anggaran, pimpinan dan komisi membidangi ekonomi itu tetap akan menggagas revitalisasi bangunan pasar tradisional Brosot tersebut.
"Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) Kulonprogo sangat terbatas maka untuk membangun Pasar Brosot, kami minta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) mengakses dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat," kata Ketua Komisi II DPRD setempat Yuliantoro SE usai melakukan pemantauan Pasar Brosot bersama anggotanya, Jumat (07/07/2023).
Dalam merevitaliasinya nanti, Komisi II menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo membangun Pasar Brosot menjadi satu bangunan. Kalau sekarang, los pedagang terpisah. Sehingga ketika musim hujan, air masuk. Selain itu fasad atau muka bangunan Pasar Brosot jangan seperti Pasar Bendungan, Wates yang terhalang pagar.
[crosslink_1]
"Kami minta pemkab kalau membangun pasar dalam satu kesatuan sehingga tidak ada air hujan masuk. Selain itu akan lebih efektif," ujarnya menambahkan perekonomian Kulonprogo ditopang pasar rakyat, beda dengan di kota yang ada pasar modernnya.
Selain prihatin dengan kondisi bangunan, para wakil rakyat tersebut juga menyoroti kebersihan Pasar Brosot. Kuat dugaan banyak masyarakat yang bukan penghuni pasar membuang sampah di pasar tersebut. Permasalahan lain yang menjadi perhatian Komisi II adalah mengenai retribusi sampah di pasar.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan di Pasar Brosot, Yuliantoro berharap para pihak utamanya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam hal ini Perumda BPR Bank Kulonprogo membangun kolaborasi.
"Dengan kolaborasi antara pemkab dan BPR Bank Kulonprogo tentu para pedagang pasar tidak meminjam ke rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Kolaborasi untuk mensejahterakan rakyat," tutur politisi PDI Perjuangan tersebut.
Gagasan Komisi II merevitalisasi sarana dan prasarana Pasar Brosot mendapat sambutan positif dari Kepala Disdagin Kulonprogo, Ir Sudarna. "Kami sedang proses mendapatkan kekancingan agar revitalisasi Pasar Brosot segera dilakukan. Lahannya milik Paku Alam Ground (PAG). Tentang pengelolaan sampah kami akan menambah SDM di sana," jelasnya.
Sedangkan tentang retribusi sampah akan dikomunikasi dengan pedagang di luar Pasar Brosot. Langkah tersebut dinilai penting karena para pedagang Pasar Brosot membuang sampah hanya dua hari saat pasaran.
"Penerapan retribusi persampahan nanti menjadi beban pengelola pasar. Untuk keperluan tersebut kami akan berdiskusi dengan para pemakai di luar pedagang di pasar," ujar Sudarna. (Rul/Wid)