Berdayakan Masyarakat Miskin Melalui Seni Budaya Kundha Kabudayan Kulonprogo Gelar 'Sigra Mentas'

Photo Author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 21:20 WIB
Pementasan Wayang Wong Humor menjadi bagian program inovatif 'Sigro Mentas' di Balai Kalurahan Sidomulyo, Pengasih, Kulonprogo.   (Ist)
Pementasan Wayang Wong Humor menjadi bagian program inovatif 'Sigro Mentas' di Balai Kalurahan Sidomulyo, Pengasih, Kulonprogo. (Ist)

Krjogja.com - KULONPROGO - Pementasan Wayang Wong Humor merupakan bagian dari program inovatif 'Sigra Mentas' (Segera Tampil, Segera Bangkit) yang diinisiasi Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Kulonprogo, DIY.

Program Sigra Mentas fokus pada pembinaan kelompok kesenian di dua kelurahan yang masuk kategori miskin sebagai pilot project.

Baca Juga: Garudayaksa Timba Pengalaman Berharga dari PSS dan PSIM

"Tujuan utamanya memberdayakan masyarakat miskin melalui seni agar segera tampil dan segera bangkit secara ekonomi," tegas Kepala Kundha Kabudayan setempat, Joko Mursito MA di sela pentas Wayang Wong Humor di Balai Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, kemarin.

Program pendampingan didukung Dana Keistimewaan (Danais) DIY tersebut menyasar kelurahan miskin di Kulonprogo yang juga merupakan rintisan kelurahan budaya. Tujuannya agar program ini dapat mengangkat potensi budaya di kalurahan sasaran, yang pada akhirnya akan menggeliatkan perekonomian masyarakat.

Dua sasaran program pada 2025 Kalurahan Sidomulyo dengan fokus pembinaan pada kesenian Wayang Wong humor dan Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo dengan fokus pembinaan pada kesenian Ketoprak Lesung. Wayang Wong dipilih sebagai materi pembinaan di Sidomulyo karena kelurahan tersebut memiliki sejarah.

Baca Juga: IWAPI DIY Gelar Peringatan Hari Ibu, Dorong Perempuan Berdaya dan Bahagia

Kesenian wayang Wong pernah kondang. Harapannya agar Wayang Wong tidak hanya tampil pada satu pergelaran saja, tapi bisa lebih sering dipentaskan di berbagai kesempatan dengan dukungan dari Lurah Sidomulyo berupa aturan.

Agar pementasan wayang wong humor berhasil, maka dalam latihan dilakukan pendampingan intensif yang melibatkan para tokoh seniman.

Selain itu, Dinas Kebudayaan juga berencana melakukan pendampingan lanjutan guna membentuk sentra-sentra pengrajin seperti pengrajin jaran kepang, pengrajin topeng dan pengrajin kostum tari. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan produk asli Sidomulyo.

Lebih lanjut Joko mengungkapkan, alokasi anggaran tambahan untuk program Sigra Mentas didapatkan menjelang akhir tahun, sehingga waktu persiapan pementasan cukup pendek.

Dirinya berharap mendapat dukungan dari semua pihak. Usai pementasan, agenda dilanjutkan dialog untuk mereview program tersebut, menentukan kelayakan untuk dilanjutkan atau mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan.

"Program ini diharapkan menjadi aktivitas yang didukung semua pihak dan berdampak positif bagi masyarakat," tutur Joko Mursito.

Sementara itu, Wakil Bupati Kulonprogo, Ambar Purwoko mendukung penuh kegiatan kebudayaan dan kesenian di kabupaten ini. Sektor ini sebagai kunci utama bagi Kabupaten Kulonprogo untuk mencapai cita-cita sida mentas atau terlepas dari kemiskinan.

"Filosofis di balik ungkapan sigra mentas atau gek mentas, bisa diartikan sebagai dua makna yang saling berpaduan. Harapan kami adalah sida mentas dari kemiskinan," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X