Krjogja.com - KULONPROGO - Dalam rangka menangkal paham radikalisme dan memantapkan nilai-nilai ideologi Pancasila di kalangan pelajar Kulonprogo, Gus Miftah melakukan Obrolan Rasional Aktual Spiritual Intelektual (ORASI) Kebangsaan Selasa sore (04/04/2023), di Kampus 2 MAN 2 KP Jalan Pahlawan Panjatan.
KH Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal Gus Miftah berhasil membuat seluruh siswa, guru, dan pegawai MAN 2 Kulonprogo, serta tamu undangan seperti Kepala Kanwil Kementerian Agama DIY, Kabag Kesra, Kepala Kantor Kemenag, Kapolres, Dandim, Kasi Dikmad Kemenag Kulonprogo, Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kapanewon (Forkopimkap) Panjatan, dan pengurus Komite MAN 2 Kulonprogo semangat mengikuti kajian hingga usai.
Gus Miftah mengajak para pelajar untuk menjauhi, menghindari bahkan memerangi radikalisme. Di Yogyakarta ada bentuk radikalisme yang dilakukan oleh remaja berupa ‘klithih’ dan ada juga kejadian viral di Kulonprogo. ”Yogyakarta yang terkenal sebagai kota pelajar dan kota budaya seolah-olah kini lebih dikenal sebagai provinsi yang intoleran dalam hal agama dan provinsi ‘klithih’. Kita generasi muda mempunyai kewajiban untuk nama baik propinsi kita ini,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari keimanan. Sebagai warganegara para pelajar mempunyai hak dan kewajiban menjaga keberlangsungan negara. "Mengapa kita harus mencintai Indonesia, karena di negara inilah kita lahir, besar, dan hidup. Maka sudah menjadi kewajiban kita untuk mencintai NKRI," ungkapnya.
Uztadz juga mengajak umat Islam untuk mengambil pelajaran dari ibadah puasa. Baginya, puasa dalam imsak, yaitu alat untuk mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, tetapi untuk meningkatkan diri dalam kebaikan dan prestasi.
"Kepada para pelajar untuk hati-hati memilih teman. Kita harus memilih teman yang senantiasa mengingatkan kita kepada Allah dan apabila kita melakukan kesalahan dan berada pada jalan yang tidak benar dia akan selalu menegur dan mengingatkan. Kita hendaknya memilih teman yang tidak senang berbuat maksiat. Berteman dengan orang yang senang berbuat maksiat dikhawatirkan akan membuat kita tertular dan melakukan hal serupa. Oleh karena itu, kita perlu menghindari teman yang suka berbuat maksiat,” ia mengingatkan.
[crosslink_1]
Sebelumnya Kepala Kanwil Kemenag DIY, Masmin Afif juga mengajak untuk mencegah radikalisme dan menjaga kebhinekaan. “Perbedaan yang dirawat menciptakan persatuan. Mari menjaga moderasi dalam agama, hidup berdampingan dengan penganut agama lain dengan menghormati perbedaan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Kulonprogo, Hartiningsih, menyampaikan bahwa pihaknya sangat bersyukur karena Orasi Kebangsaan bersama Gus Miftah bisa dilaksanakan sebagai satu bagian dari rangkaian Harlah ke-56 MAN 2 Kulon progo. Ia berharap Orasi Kebangsaan menjadi cahaya bagi para peserta didiknya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. <B>(Wid)