Ibnu Mahmud Ingatkan Teladan KH Ahmad Dahlan hingga Kaisar Akihito

Photo Author
- Minggu, 23 Juli 2023 | 02:36 WIB
Ibnu Mahmud bersama para peserta sosialisasi
Ibnu Mahmud bersama para peserta sosialisasi

Krjogja.com - KULONPROGO - Anggota MPR RI Fraksi PAN Ir. Ibnu M Bilaludin melaksanakan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar bersama sekitar 150 peserta perwakilan tokoh masyarakat dari Kecamatan Lendah dan sekitarnya, Sabtu (22/7/2023). Ibnu mengingatkan peran penting keluarga dalam memulai pendidikan karakter anak.


Ibnu Mahmud menceritakan tentang keteladanan KH Ahmad Dahlan dalam memgejawahtahkan makna Surat Al Mauun. Menurut dia, murid-murid KH Ahmad Dahlan memprotes kenapa mereka yang merasa sudah hafal bacaan Surat Al Mauun, namun masih terus-menerus untuk mengajarkan Surat Al Mauun kepada mereka.


"Ternyata akhirnya baru disadari setelah diterangkan oleh KH Ahmad Dahlan, bahwa hafal bacaan saja tidaklah cukup, namun yang jauh lebih penting adalah bagaimana mengamalkan isi dari Surat Al Mauun tersebut. Akhirnya muncul yang kita kenal saat ini dengan istilah teologi Al Mauun, bahwa bagi kita, murid-murid dan penerus perjuangan Kiai Dahlan, warga persyarikatan Muhammadiyah, bahwa orang akan dianggap pendusta agama jika menghardik anak yatim, tidak menyantuni mereka, tidak membuat cerdas anak yatim, tidak membuat anak yatim menjadi orang-orang yang mandiri dari orang lain. Dan dari teologi al mauun itulah kemudian berdiri panti asuhan Muhammadiyah, sekolah Muhammadiyah, dan sebagainya," ungkap Ibnu.


[crosslink_1]


Ibnu lantas menceritakan saat perang dunia kedua berakhir, Jepang mengalami kehancuran yang luar biasa karena kekalahan. Maka saat kaisar Akihito mengumpulkan para pejabat kekaisaran, pertanyaan pertama yang diajukan bukan berapa dana kas negara yang tersisa, bukan berapa prajurit yang masih ada, namun berapa jumlah guru yang masih ada.


"Betapa kaisar Akihito sangat menyadari bahwa untuk bangkit setelah kehancuran, maka karakter dan sikap pantang menyerah adalah kunci, dan itu semua hanya bisa diwujudkan dengan adanya pendidikan, sehingga peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam rencana besar untuk kebangkitan kembali negara Jepang," sambung Ibnu.


Sementara, Sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah Kulon Progo, Barokatussolihah menguraikan tentang pendidikan karakter yang menghadapi tantangan karena perubahan kebiasaan manusia. Dalam pelaksanaan pembelajaran terutama penerapan pendidikan karakter, tidak bisa hanya dilaksanakan oleh lembaga pendidikan sendiri, namun juga memerlukan dukungan kerja sama dengan orangtua, pengelola yayasan, masyarakat setempat dan instansi lain, dan terutama juga dari pemerintah selaku pemegang mandat bernegara.


"Pendidikan karakter terutama harus dimulai dari keluarga, hal ini dikarenakan keluarga merupakan wahana pendidikan pertama. Keberhasilan pendidikan karakter terutama diawali oleh keluarga yang menjadi proses awal pembentukan karakter seseorang. Hal ini karena keluarga merupakan lingkungan tumbuh berkembangnya anak sejak usia dini hingga dewasa," tandas dia. (Fxh)


Ibnu Mahmud bersama para peserta sosialisasi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X