FPK Kulonprogo Sepakat Tolak Politik Identitas dan Ciptakan Pemilu Damai

Photo Author
- Jumat, 24 Februari 2023 | 17:40 WIB
Andry Lesmono Bintoro MM (kanan) dan pembicara lain Sosialisasi FPK Kulonprogo dalam pelaksanaan pemilu damai. (Foto : Asrul Sani)
Andry Lesmono Bintoro MM (kanan) dan pembicara lain Sosialisasi FPK Kulonprogo dalam pelaksanaan pemilu damai. (Foto : Asrul Sani)

Krjogja.com - KULONPROGO - Pengurus dan anggota Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Kulonprogo sepakat berperan aktif mensukseskan proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Keluarga besar FPK dilarang terlibat menciptakan suasana tidak kondusip, tapi sebaliknya menjaga sikap dan membantu pemerintah maupun penyelenggara pemilu agar prosesi pemilu berjalan aman dan damai.


"Saya mendorong dan mengajak anggota FPK menjadi pemilih pada Pemilu 2024 nanti lebih cerdas dan bijak. Pilihlah calon sesuai hati nurani serta berdasarkan ide gagasan sang calon. Calon pemimpin yang ideal selalu kampanye gagasan," kata Ketua FPK DIY, Andry Lesmono Bintoro MM saat Sosialisasi FPK 2023 bertema 'Peran Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Kulonprogo dalam Pelaksanaan Pemilu yang damai' di Bale Agung Kompleks Pemkab Kulonprogo, Rabu (22/02/2023).


Ia meminta FPK harus berperan aktif membantu KPU mensukseskan pemilu damai. Selain itu juga untuk selalu menghindari terjebak politik identitas dan jangan sampai sikap anggota FKP menyinggung perasaan suku tertentu.


[crosslink_1]


Sosialisasi dimoderatori Kabid Kesatuan Bangsa pada Kantor Kesbangpol Kulonprogo, Elda Tri Wahyuni MM juga menampilkan pembicara Ketua FPK Kulonprogo F Nangsir Soenanto dan Divisi III KPU Kulonrogo Hidayatul Thoyyibah. Hidayatul menyambut positif sosialisasi berkaitan dengan upaya mencipatakan pemilu damai.


Dalam menyampaikan materi Tantangan Pemilu 2024, Hidayatul mengingatkan potensi politisasi sara, penggunaan sentimen sara sebagai sarana mendulang dukungan dan praktik politik uang sebagai sarana mendulang dukungan.
Selain itu diskoneksi substansi partisipasi adalah partisipasi hanya sebagai sarana memberikan suara dan bukan mandat politik. "Tantangan Pemilu 2024 mendatang juga tentang hoax dan kampanye hitam. Penyebaran berita salah dan bohong sangat berbahaya," ujarnya.


F Nangsir Soenanto menjelaskan, FPK merupakan forum yang mewadahi keberagaman suku, ras dan etnis di NKRI. Anggota FPK aktif terjun ke masyarakat mensosialisasikan tentang keberagaman suku, ras dan etnis di Indonesia adalah kehendak Tuhan YME.


"Perbedaan suku, ras, etnis tidak dipergunakan untuk mencari suara dengan cara mendiskreditkan pihak tertentu. Selain itu anggota FPK aktif mendorong masyarakat untuk memilih pemimpin dan wakil berdasarkan gagasan, ide dan tujuan bernegara. Pembauran kebangsaan konsep hidup rukun, damai, guyub, tenteram di tengah masyarakat majemuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X