Guru SMP IkutiDiklat Penyusunan Bahan Ajar Kurikulum Merdeka

Photo Author
- Jumat, 13 Januari 2023 | 04:46 WIB
  Pembicara Emanuel Satya Rahadi Kurniawan sedang menyampaikan materi seputar motivasi penulisan buku. (Asrul Sani
Pembicara Emanuel Satya Rahadi Kurniawan sedang menyampaikan materi seputar motivasi penulisan buku. (Asrul Sani

Krjogja.com - KULONPROGO - Sejumlah 62 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta di Kabupaten Kulonprogo mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Dalam Penulisan Buku Pelajaran Berdasar Buku 4 yang diadakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo di Plaza Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Wates.


"Diklat penyusunan bahan ajar Kurikulum Merdeka yang berlangsung tiga hari, Kamis-Sabtu (12-14/1) diikuti puluhan guru semua mata pelajaran SMP negeri dan swasta. Dalam diklat menampilkan narasumber dari Kemendikbud RI para guru dilatih mempersiapkan bahan ajar menjadi sebuah buku pelajaran," kata Kepala Disdikpora setempat Arif Prastawa SSos, Kamis (12/1).


"Para guru SMP mendapat pelatihan cara menyusun buku pelajaran yang dipergunakan di satuan pendidikan untuk semua mapel. Sehingga saya nilai diklat sangat bagus dan hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para guru SMP," jelasnya.


Kurikulum merdeka ungkap Arif lebih berpusat pada peserta didik. Sehingga kegiatan pembelajaran lebih banyak diisi berbasis proyek dengan tema tertentu yang dikerjakan oleh kelompok siswa atau individu.


Pihaknya memberi masukan agar dalam penyusunan bahan ajar para guru yang menyusun materinya menyelipkan potensi yang dimiliki Kulonprogo. Mulai dari visi, kewilayahan, budaya maupun potensi ekonomi dan alam.


Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kulonprogo, Sarjiya menjelaskan, minat dan kemampuan menulis buku di kalangan guru SMP di kabupaten ini memang masih relatif rendah. Sehingga dengan adanya diklat tersebut akan memotivasi para guru menulis buku. "Kurikulum menuntut pelajar memiliki karakter Pancasila. Pembelajaran tidak hanya teori tapi juga praktek. Anak-anak bisa menghasilkan produk kemudian dijual ke guru," jelasnya. (Rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X