BPBD Kulonprogo Siagakan Ratusan Relawan

Photo Author
- Jumat, 21 Oktober 2022 | 23:11 WIB
Ratusan relawan ikut apel siaga bencana di Stadion Cangkring, Wates. (Foto : Asrul Sani)
Ratusan relawan ikut apel siaga bencana di Stadion Cangkring, Wates. (Foto : Asrul Sani)

Krjogja.com - KULONPROGO - Mengantisipasi ancaman bencana hidrometrologi saat memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mensiapsiagakan ratusan relawan. Antisipasi dilakukan karena letak geografis Kabupaten Kulonprogo rawan terjadi bencana baik tanah longsor maupun banjir.


"Ada 200 peserta yang apel untuk memperkuat komunitas relawan dan desa tangguh bencana (Destana) dalam upaya menghadapi musim penghujan. Kendati sekarang belum puncak musim penghujan tapi intensitas hujan sudah sangat tinggi. Dampaknya terjadi sekitar 180 titik bencana akibat hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD setempat, Joko Satyo Agus Nahrowi ST, di Stadion Cangkring, Wates, Jumat (21/10/2022).


Kendati petugas relawan telah disiapkan tapi pihaknya tetap mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan ketika hujan deras dengan durasi panjang. Terutama bagi warga yang bermukim di daerah rawan bencana seperti tanah longsor dan banjir.


"Jika ada hujan deras dan durasi panjang segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Warga masyarakat bisa melapor ke lurah atau panewu untuk diteruskan ke BPBD," imbaunya.


Dalam tugasnya, para relawan akan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana hidrometrologi. Selain itu terus memperbaharui informasi cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap hari agar lebih akurat.


Diungkapkan, di Kulonprogo tanah longsor rawan terjadi di wilayah perbukitan meliputi Kapanewon Kokap, Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang dan sebagian Kapanewon Pengasih. Sementara Kapanewon Panjatan dan Temon serta Galur rawan bencana banjir.
Sebagai upaya antisipasi BPBD memperpanjang status tanggap darurat yang semula 4-17 Oktober diperpanjang 18-31 Oktober mendatang.


Sementra itu Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kulonprogo, Drs Jazil Ambar Was'an mengatakan, mengacu indeks risiko bencana dari BMKG 2021 lalu, Kabupaten Kulonprogo peringkat tertinggi dibanding kabupaten/ kota lain di DIY. Sehingga warga masyarakat yang bermukim di pinggiran aliran sungai, tanah longsor dan angin kencang di daerah pesisir selatan diimbau lebih meningkatkan kewaspadaan.


Relawan tambahnya memiliki peran penting dalam membantu pemerintah melakukan penanganan bencana. Setiap orang diminta semakin tanggap terhadap peringatan dini dan relawan diimbau selalu berkoordinasi dengan BPBD terkait potensi ancaman bencana untuk menghindari risiko korban jiwa dan harta benda. (Rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X