KULONPROGO, KRJOGJA.com - Sebanyak 429 tenaga kesehatan (nakes) di sejumlah puskesmas maupun rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kulonprogo terpapar Covid-19. Diduga penularan bersumber dari keluarga maupun aktivitas lain di saat tidak bersama pasien. Mereka kini tengah menjalani isolasi mandiri.
"Nakes yang terpapar Covid-19 memang menimbulkan kendala saat penanganan Covid-19 dilakukan di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo drg Baning Rahayujati MKes, Sabtu (05/03/2022).
Baning menjelaskan, dari 429 yang terpapar positif Covid-19, 264 di antaranya masih isolasi mandiri di rumah masing-masing. Nakes yang terpapar Covid-19 terdiri dari dokter, perawat, dokter gigi, bidan, perawat gigi, tenaga pendukung seperti apoteker petugas kesehatan masyarakat dan tenaga administrasi.
Menurutnya, ratusan nakes yang terpapar Covid-19 belum berdampak secara signifikan terhadap layanan kesehatan di sejumlah puskesmas maupun RSUD di Kulonprogo. Meski, penutupan bangsal rawat inap di sejumlah puskesmas dilakukan.
Hanya, lanjut Baning, Puskesmas Girimulyo II kemudian Temon I dan Galur I yang di 2022 bangsal rawat inap-nya sudah dibuka terpaksa saat ini kembali ditutup. Puskesmas Panjatan II dengan rumah bersalinnya terpaksa belum memberikan layanan persalinan.
Berdasarkan catatan dari gugus tugas penanganan Covid-19 setempat, nakes yang berasal dari sejumlah puskesmas atau RS yang terpapar positif Covid-19 diawali kontak dengan salah satu anggota keluarganya yang terpapar.
"Setelah positif Covid-19 di rumah akhirnya menularkan ke rekan kerjanya. Kami simpulkan nakes yang sakit bukan karena didapatkan dari pasien positif. Penularan di puskesmas maupun RS diduga berasal saat tidak memberikan pelayanan kepada pasien. Penularan bisa saat rapat berdiskusi atau saat istirahat," ungkap Baning. (Wid)
